Dengan Keagungan Bismillah

Seorang ulama menuturkan ada seorang pria yang datang

menemui seorang ulama besar seraya berkata, “Tuan, apa

nama Allah yang agung itu (al-ism al-‘Azhim)?”

Ulama besar ini mempersilahkan pria itu tinggal

bersamanya. Sampai pada suatu malam yang dingin, ia

memanggil pria tersebut, “Sekarang, pergilah ke tengah

padang pasir di ujung kota. Di sana terdapat sebuah

sumur, ambillah airnya.”

Hamba Allah ini berjalan menuju sumur, mengambil

sejumlah air, dan kembali pulang. Tiba-tiba, di tengan

jalan, seekor singa muncul di hadapannya. Bergetar

tubuhnya mengucapkan Bismillah ar-Rahman ar-Rahim. Si

pria jatuh pingsan ke tanah.

Untunglah setelah siuman, ia tidak melihat singa tadi.

Ia segera bangun dan meneruskan perjalanan pulang

menuju rumah ulama besar itu. Sesampainya di rumah,

tuan rumah bertanya, “Mengapa engkau begitu lama?”

Pria itu menceritakan kejadian yang dialaminya.

“Kalimat yang engkau ucapkan merupakan nama Allah yang

paling agung. Engkau mengucapkannya dari hati yang

tulus dan dalam keadaaan terdesak.

Jaminan dikabulkannya doa salah satunya karena ada

situasi. Saat merasa ketakutan dan kebingungan, Anda

memutuskan hati dari berbagai keterikatan, dan hanya

bergantung dan mengikatkan hati kepada Allah semata,

seraya mengucapkan Bismillah ar-Rahman ar-Rahim. Doa

yang Anda panjatkan itu layak dikabulkan.”