Siapakah Makhluk yang Paling Bahagia dan Paling Sengsara?

Jika kita ditanya siapakah makhluk yang paling

bahagia, pasti kita masih berpikir dan mencari. Atau

jika kita ditanya, siapa makhluk yang paling sengsara

di alam ini, pasti kita juga masih mengira-ngira.

Pendapat orang berbeda-beda mengenai kebahagiaan dan

kesengsaraan. Tolak ukurnya pun masih tak jelas. Ada

yang berpikir kebahagiaan ada di harta, kedudukan,

kekuasaan dan lain sebagainya. Alhasil jika kita

bertanya, apa itu bahagia? pasti kita akan temukan

jawaban yang bermacam-macam.

Akan tetapi, jika kita ingin merujuk pada Al-Qur’an

maka tolak ukur kebahagiaan adalah seberapa besar

seseorang dapat menyerap rahmat Allah swt. Semakin

banyak rahmat yang didapat maka ia akan semakin

bahagia. Semakin jauh dari rahmat Allah, maka hidupnya

akan semakin sengsara.

Jadi, jika kita bertanya kepada Al-Qur’an siapakah

makhluk paling bahagia? Maka jawabannya adalah Nabi

Muhammad saw. Karena beliau adalah wujud rahmat itu

sendiri. Rahmat Allah yang paling sempurna bagi

seluruh alam.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ

“Dan Kami tidak Mengutus engkau (Muhammad) melainkan

untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam.” (QS.Al-

Anbiya’:107)

 

Dan jika kita bertanya siapakah makhluk yang paling

sengsara? Maka jawabannya adalah makhluk yang telah

diusir dari rahmat Allah swt. Siapa lagi kalau bukan

Iblis.
قَالَ فَاخْرُجْ مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ
وَإِنَّ عَلَيْكَ اللَّعْنَةَ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّين

“Dia (Allah) Berfirman, “(Kalau begitu) keluarlah dari

surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk. Dan

sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu hingga hari

kiamat ” (QS.Al-Hijr:34)

Sekarang kita sudah tau siapa makhluk yang paling

berbahagia dan paling sengsara. Lalu pilihan ada

ditangan kita, jika ingin bahagia maka dekati dan

ikutilah makhluk yang paling bahagia. Dan hati-hati,

jika kita masih dekat dan mengikuti rayuan makhluk

paling sengsara, maka bersiaplah untuk merasakan

kesengsaraan demi kesengsaraan.

Semoga kita tidak pernah jauh dari Rasulullah saw.