Mereka bagai ulat sutra

Nasib mereka tak jauh seperti ulat sutra. Semakin banyak sutra yang dihasilkan, semakin ulat itu tak bisa keluar dan akhirnya terkurung lalu mati di dalamnya.

Jika manusia selalu sibuk dengan dunia dan memikirkan cara untuk memenuhi seluruh angan-angannya, maka ia akan kehilangan arti hidup. Banyak sekali angan-angan palsu dalam hidup ini yang tidak perlu dipenuhi.

Rasulullah saw bersabda, “Jauhilah sifat rakus. Orang-orang terdahulu sebelum kalian binasa karena sifat itu. Kerakusan membuat mereka pelit, memotong silatur rahmi dan mendorong mereka kepada keburukan.”

Rasulullah saw juga pernah berkata kepada Imam Ali as, “Wahai Ali, janganlah bermusyawarah dengan orang yang penakut, karena ia akan membuatmu kesusahan untuk keluar dari permasalahan. Jangan juga bermusyawarah dengan orang pelit karena ia akan mencegahmu meraih tujuan. Jangan pula bermusyawarah dengan orang rakus karena akan berusaha membuatmu menilai sifat rakus indah.”

Imam Ali as mengatakan, “Sesungguhnya dunia membuat penghuninya kehilangan arah. Penyembah dunia tidak akan mencapai apapun ia inginkan; ia akan terkelabui nafsu dan kerakusannya sehingga apapun yang ia dapatkan tidak membuatnya merasa cukup.”
Imam Baqir as berkata, “Ibarat orang yang sibuk mengumpulkan dunia ibarat seekor ulat sutra yang melilit dirinya dengan benang-benang sutra hingga akhirnya ia mati di dalamnya.”

Imam Shadiq as juga berkata, “Orang yangh rakus kehilangan dua hal dan mendapatkan dua hal lainnya: mereka kehilangan sifat qana’ah (merasa cukup) yang akhirnya ia selalu merasa tak nyaman dalam hidupnya; mereka juga kehilangan kepuasan dalam hidup sehingga mereka mendapatkan keraguan (kehilangan keyakinan).”