Imam Musa Al-Kadzim dalam pengakuan musuhnya
- Dipublikasi pada
-
- Sumber:
- huazahmaya.com
Ma’mun adalah khalifah dinasti Abbasiah. Ia mengaku
mencintai keluarga nabi.
Di suatu hari, ia berkata kepada anak buahnya:
Tahukah kalian aku belajar cinta terhadap Ahlul Bait
dari siapa?
Mereka menjawab: Kami tidak tahu.
Ma’mun menjelaskan: Dari ayahku, khalifah Harun
Ar-Rasyid.
Semua orang pun heran dan berkata: Bukannya
ayahmu membenci Ahlul Bait, dan membunh imam-
imam Ahlul Bait?
Ma’mun menjelaskan lebih banyak:
Pada suatu hari, aku ikut menjalankan ibadah haji
dengan ayahku. Saat itu ia memberi hadiah kepada
banyak orang dari kelompok manapun. Kurang lebih ia
membagi-bagikan 5000 Dinar kepada mereka. Adapun
orang-orang tertentu yang baginya spesial, ia
melebihkan untuknya.
Tak lama kemudian, datang seseorang bernama Musa
Al-Kadzim kepadanya. Harun tergopoh-gopoh
menyambutnya dengan luar biasa. Ia berdiri,
menempatkan Imam di tempat duduknya, lalu meminta
anak-anaknya untuk mengantarkannya pulang. Harun
Ar-Rasyid juga memberikan hadiah kepadanya, namun
hanya berjumlah 200 Dinar.
Aku pun terkejut dengan hal itu; penghormatan
ayahku, dan pemberiannya yang sedikit. Aku bertanya
kepada ayahku siapa orang itu?
Ayahku menjawab: Orang itu? Ia adalah khalifah
Allah atas umat yang beriman, makhluk Allah yang
terbaik. Demi Tuhan semua kedudukan ini lebih pantas
untuknya daripada aku.
Aku bertanya: Bukannya engkau khalifah sebagaimana
yang ada saat ini?
Ia menjawab: Ya, aku hanya khalifah yang duduk di
atas kursi kekuasaan atas paksaanku dan kekuatanku.
Namun Ia, adalah seorang Imam, khalifah yang
disucikan Allah untuk umat-Nya.
Aku kembali bertanya: Lalu mengapa engkau meberi
hadiah sangat sedikit kepadanya?
Harun marah dan menjawab: Diam kamu! Jika kamu
terus bertanya akan hal ini aku akan membunuhmu!
Aku lebih senang mereka (para Imam) kelaparan
daripada mereka sejahtera. Karena aku takut
kekuasaanku jatuh ke tangan mereka.
Demikianlah Harun Ar-Rasyid yang hanya berpura-
pura mengagungkan keluarga nabi namun pada
dasarnya khalifah-khalifah seperti itu telah
merampas hak-hak mereka.