Imam Musa Al-Kadzim dalam pengakuan musuhnya

Ma’mun adalah khalifah dinasti Abbasiah. Ia mengaku

mencintai keluarga nabi.

Di suatu hari, ia berkata kepada anak buahnya:

Tahukah kalian aku belajar cinta terhadap Ahlul Bait

dari siapa?

Mereka menjawab: Kami tidak tahu.

Ma’mun menjelaskan: Dari ayahku, khalifah Harun

Ar-Rasyid.

Semua orang pun heran dan berkata: Bukannya

ayahmu membenci Ahlul Bait, dan membunh imam-

imam Ahlul Bait?

Ma’mun menjelaskan lebih banyak:

Pada suatu hari, aku ikut menjalankan ibadah haji

dengan ayahku. Saat itu ia memberi hadiah kepada

banyak orang dari kelompok manapun.  Kurang lebih ia

membagi-bagikan 5000 Dinar kepada mereka. Adapun

orang-orang tertentu yang baginya spesial, ia

melebihkan untuknya.

Tak lama kemudian, datang seseorang bernama Musa

Al-Kadzim kepadanya. Harun tergopoh-gopoh

menyambutnya dengan luar biasa. Ia berdiri,

menempatkan Imam di tempat duduknya, lalu meminta

anak-anaknya untuk mengantarkannya pulang. Harun

Ar-Rasyid juga memberikan hadiah kepadanya, namun

hanya berjumlah 200 Dinar.

Aku pun terkejut dengan hal itu; penghormatan

ayahku, dan pemberiannya yang sedikit. Aku bertanya

kepada ayahku siapa orang itu?

Ayahku menjawab: Orang itu? Ia adalah khalifah

Allah atas umat yang beriman, makhluk Allah yang

terbaik. Demi Tuhan semua kedudukan ini lebih pantas

untuknya daripada aku.

Aku bertanya: Bukannya engkau khalifah sebagaimana

yang ada saat ini?

Ia menjawab: Ya, aku hanya khalifah yang duduk di

atas kursi kekuasaan atas paksaanku dan kekuatanku.

Namun Ia, adalah seorang Imam, khalifah yang

disucikan Allah untuk umat-Nya.

Aku kembali bertanya: Lalu mengapa engkau meberi

hadiah sangat sedikit kepadanya?

Harun marah dan menjawab: Diam kamu! Jika kamu

terus bertanya akan hal ini aku akan membunuhmu!

Aku lebih senang mereka (para Imam) kelaparan

daripada mereka sejahtera. Karena aku takut

kekuasaanku jatuh ke tangan mereka.

Demikianlah Harun Ar-Rasyid yang hanya berpura-

pura mengagungkan keluarga nabi namun pada

dasarnya khalifah-khalifah seperti itu telah

merampas hak-hak mereka.