Kisah : Rahasia di balik Khasiat Madu

Setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki makna yang

amat dalam. Satu ayat dapat memberikan bermacam

makna dan nasehat. Kali ini kita akan mengambil

manfaat dari wahyu Allah kepada lebah, Allah

berfirman,

وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتاً وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا

يَعْرِشُونَ -٦٨-

“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah

sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,

dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (An-Nahl

68)

 

ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا

شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

-٦٩-

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-

buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah

dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar

minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di

dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi

manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi

orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl 69)

 

Dari 2 ayat di atas kita bisa menyimpulkan bahwa

Allah swt telah memerintahkan kepada lebah dalam 3

perkara, yaitu:

1. Untuk membuat rumah

“Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit….”

 

2. Untuk memakan buah-buah

“Makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan…”

 

3. untuk bersikap rendah diri (tawadu’)

“Dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan

(bagimu)…”

 

Disaat lebah melaksanakan 3 perintah Allah itu, dia

dapat menghasilkan madu yang memiliki bermacam

khasiat. Bahkan dapat menjadi obat dari segala

penyakit.

فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ

“Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi

manusia…..”

 

Perintah ini tak hanya bermanfaat bagi lebah. Jika

manusia melakukan 3 hal ini, dia juga akan

menghasilkan sesuatu yang indah.

Syaratnya adalah,

1. Menjauhkan diri dari kebisingan dan hiruk pikuk.

2. Memakan makanan secukupnya.

3. Tawadhu’ (bersikap rendah diri).

 

Jika seseorang melakukan tiga hal ini, maka hasilnya

akan keluar kata-kata bijak dari lisannya sebagaimana

lebah yang mengeluarkan manisnya madu. Rasulullah

saw pernah memberi perumpamaan,
“Seorang mukmin bagaikan lebah tidak makan kecuali

yang baik dan tidak mengeluarkan kecuali yang baik”

Suatu saat Rasulullah saw sedang duduk bersama

Imam Ali di kebun. Diatas kepala mereka ada lebah

yang berisik mengeluarkan suara khasnya.

Mendengarnya Rasul tersenyum dan bertanya pada

Imam Ali, “Wahai Ali, taukah engkau apa yang

dikatakan lebah ini?” Dia berkata kepadaku “Wahai

Muhammad, aku telah sisipkan sedikit madu untukmu.

Aku ingin hari ini engkau menjadi tamuku. Perintahkan

Ali untuk mengambil madu itu ditempatnya.” “Wahai

Ali, ambillah madu itu. Lebah ini ingin kita menjadi

tamunya hari ini” Kemudian Rasulullah bertanya pada

lebah, “Kau menghinggapi bermacam bunga, tapi

mengapa madu yang kau hasilkan begitu manis dan

berkhasiat?” Lebah itu menjawab, “Ya Rasulullah,

setiap kita mendekati bunga, Allah swt mengilhamkan

pada kita untuk bersolawat kepadamu. Dan karena

solawat itu, terjadilah apa yang terjadi pada madu

yang kami keluarkan.”