Kisah : Rahasia di balik Khasiat Madu
- Dipublikasi pada
-
- pengarang:
- ust. muhamad bin alwi
- Sumber:
- khazanahalquran.com
Setiap ayat dalam Al-Qur’an memiliki makna yang
amat dalam. Satu ayat dapat memberikan bermacam
makna dan nasehat. Kali ini kita akan mengambil
manfaat dari wahyu Allah kepada lebah, Allah
berfirman,
وَأَوْحَى رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتاً وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا
يَعْرِشُونَ -٦٨-
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: “Buatlah
sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu,
dan di tempat-tempat yang dibikin manusia” (An-Nahl
68)
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلاً يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا
شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
-٦٩-
“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-
buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di
dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi
orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl 69)
Dari 2 ayat di atas kita bisa menyimpulkan bahwa
Allah swt telah memerintahkan kepada lebah dalam 3
perkara, yaitu:
1. Untuk membuat rumah
“Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit….”
2. Untuk memakan buah-buah
“Makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan…”
3. untuk bersikap rendah diri (tawadu’)
“Dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan
(bagimu)…”
Disaat lebah melaksanakan 3 perintah Allah itu, dia
dapat menghasilkan madu yang memiliki bermacam
khasiat. Bahkan dapat menjadi obat dari segala
penyakit.
فِيهِ شِفَاء لِلنَّاسِ
“Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi
manusia…..”
Perintah ini tak hanya bermanfaat bagi lebah. Jika
manusia melakukan 3 hal ini, dia juga akan
menghasilkan sesuatu yang indah.
Syaratnya adalah,
1. Menjauhkan diri dari kebisingan dan hiruk pikuk.
2. Memakan makanan secukupnya.
3. Tawadhu’ (bersikap rendah diri).
Jika seseorang melakukan tiga hal ini, maka hasilnya
akan keluar kata-kata bijak dari lisannya sebagaimana
lebah yang mengeluarkan manisnya madu. Rasulullah
saw pernah memberi perumpamaan,
“Seorang mukmin bagaikan lebah tidak makan kecuali
yang baik dan tidak mengeluarkan kecuali yang baik”
Suatu saat Rasulullah saw sedang duduk bersama
Imam Ali di kebun. Diatas kepala mereka ada lebah
yang berisik mengeluarkan suara khasnya.
Mendengarnya Rasul tersenyum dan bertanya pada
Imam Ali, “Wahai Ali, taukah engkau apa yang
dikatakan lebah ini?” Dia berkata kepadaku “Wahai
Muhammad, aku telah sisipkan sedikit madu untukmu.
Aku ingin hari ini engkau menjadi tamuku. Perintahkan
Ali untuk mengambil madu itu ditempatnya.” “Wahai
Ali, ambillah madu itu. Lebah ini ingin kita menjadi
tamunya hari ini” Kemudian Rasulullah bertanya pada
lebah, “Kau menghinggapi bermacam bunga, tapi
mengapa madu yang kau hasilkan begitu manis dan
berkhasiat?” Lebah itu menjawab, “Ya Rasulullah,
setiap kita mendekati bunga, Allah swt mengilhamkan
pada kita untuk bersolawat kepadamu. Dan karena
solawat itu, terjadilah apa yang terjadi pada madu
yang kami keluarkan.”