Antara Solat dan Masalah Kehidupan

Seorang sahabat nabi bernama Salman Alfarisi pernah berkata,
“Solat adalah timbangan. Siapa yang menyempurnakannya maka (kehidupannya) akan disempurnakan. Dan siapa yang kurang dalam melaksanakannya maka kalian telah menemukan jawabannya dalam Firman Allah yaitu,
وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ
Celakalah bagi orang-orang yang mengurangi (dalam menakar dan menimbang)!”(QS.al-Muthaffifin:1)
Karena “mengurangi” dalam ayat ini bukan hanya urusan jual beli saja.”
 
Salman melihat ayat ini memiliki kandungan yang lebih luas dari sekedar urusan jual beli. Itulah salah satu keagungan beliau yang dapat melihat kandungan ayat lebih mendalam.
Bahwa ternyata kita tidak hanya dilarang untuk curang atau mengurangi timbangan dalam jual beli, namun ayat ini juga berlaku bagi orang yang “mengurangi” atau tidak menyempurnakan solatnya.
Perhatian kita terhadap solat sangat mempengaruhi urusan-urusan dalam hidup kita. Bahkan jika kita melihat bagian akhir dari ayat diatas, ternyata efek dari orang yang mengurangi kesempurnaan solatnya adalah kehidupan yang celaka. “Celakalah bagi orang-orang yang mengurangi.”
Dalam kajian-kajian sebelumnya kita juga sering membahas kaitan yang erat antara solat dan kehidupan seseorang seperti dalam artikel (Baca: Antara Solat dan Rezeki).
Seorang ulama’ pernah berpesan,
“Barangsiapa yang terbiasa menunda-nunda sholat maka bersiap-siaplah dalam keterlamban pada masalah-masalah di kehidupannya. Terlambat menikah, terlambat dalam rezeki, terlambat memiliki anak dan masalah kesehatan serta kesembuhannya.
Sebaliknya, jika solatnya dilaksanakan secara teratur dan tepat waktu maka masalah kehidupannya pun akan teratur.”
Semoga kita termasuk orang-orang yang menyempurnakan solat dan memperhatikan waktu-waktunya.