Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Solat dan Rezeki

1 Pendapat 05.0 / 5

Selain kedudukan ibadah solat yang amat tinggi di sisi Allah, efek positif dari solat juga langsung menyentuh kehidupan manusia. Bukankah kita mendengar Firman Allah swt,
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ -٤٥-
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar.” (QS.Al-Ankabut: 45)
 
Solat yang benar akan membentuk diri manusia untuk anti terhadap perbuatan buruk dan kejam. Tapi disamping itu, solat juga memiliki hubungan erat dengan urusan rezeki. Coba kita perhatikan dua ayat berikut ini,
رَّبَّنَا إِنِّي أَسْكَنتُ مِن ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِندَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُواْ الصَّلاَةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُم مِّنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ -٣٧-
“Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah- mudahan mereka bersyukur.” (QS.Ibrahim: 37)
 
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقاً نَّحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى -١٣٢-
“Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS.Thaha: 132)
 
Pada ayat pertama, Nabi Ibrahim meninggalkan keluarganya ditempat yang gersang disekitar Mekah agar mereka melaksanakan solat.
Ya Tuhan, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan (yang demikian itu) agar mereka melaksanakan shalat
Setelah ungkapan ini ia sampaikan, baru kemudian Ibrahim berdoa agar Allah memberikan rizki kepada keluarganya : Dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan, mudah- mudahan mereka bersyukur
 
Pada ayat kedua, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw untuk mengajak keluarganya melakukan solat : Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan shalat dan sabar dalam mengerjakannya.
Setelah berfirman mengenai perintah solat ini, Allah melanjutkan tentang masalah rizki : Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang Memberi rezeki kepadamu Dua ayat ini selalu meletakkan urusan rizki setelah urusan solat. Seakan ingin menjelaskan bahwa solat lah dengan baik maka rizki akan datang setelahnya.
Sering kita menunda solat karena ada urusan bisnis yang belum selesai. Sering kita mempercepat solat kita karena ada pembeli yang datang. Sering kita melalaikan solat hanya karena ada orang penting yang harus kita temui.
Coba pikirkan, kenapa kita harus mempercepat solat demi pembeli sementara kita sedang menghadap Sang Pengatur Rizki? Kenapa kita harus menunda solat demi bertemu klien sementara Allah lah Sang Pemegang urusan itu? Kenapa kita harus bertemu orang penting dan melupakan pertemuan dengan Dzat yang segala urusan ada ditangan-Nya?
Mari kita perbaiki cara berpikir kita agar tidak lagi mendahulukan sesuatu yang penting dan melalaikan sesuatu yang jauh lebih penting. Semoga Allah menerima solat-solat kita.