Benarkah syiah membunuh imam husein?

Segelintir orang menyatakan bahwa Syiah yang bertanggung jawab atas kesyahidan Imam Husain as. Apakah itu benar?
Warga Kufah, Irak, mengirim ratusan surat kepada Imam Husain as dan meminta beliau mengunjungi mereka. Mereka juga meminta Imam Husain as menjadi pemimpin mereka. Mereka berjanji bahwa mereka akan menerima Imam Husain as sebagai pemimpin baru dan menolak kepemimpinan Yazid. Namun, gubernur Yazid di Kufah, Ibnu Ziyad yang dikenal bengis dan kejam, mengancam akan memenjarakan dan membunuh siapa saja yang akan mendukung Imam Husain as. Itulah sebabnya, sebagian besar dari mereka yang berjanji untuk mendukung Imam Husain as pada akhirnya mundur. Mereka mengingkari janjinya kepada Imam Husain as dan mengkhianatinya.
Maka muncullah kesalahpahaman bahwa Imam Husain as dibunuh oleh pengikutnya. Jelas tidak demikian faktanya. Pada hari Asyura, ketika Imam Husain as bertanya kepada musuh-musuhnya mengapa mereka ingin membunuhnya, dan kejahatan apa yang beliau telah dilakukan terhadap mereka, beberapa dari mereka menanggapi dengan jawaban, "Karena kami membenci ayahmu." Tak dapat dibayangkan bahwa mereka yang membenci Imam Ali as bisa disebut Syiah dan tak bisa dipahami jika kelompok pembenci Imam Ali as adalah pengikut Imam Husain as. Di antara komandan tentara Yazid, banyak di antara mereka adalah orang-orang yang dikenal kebenciannya terhadap keluarga Nabi Muhammad Saw dan secara khusus kebencian mereka terhadap Imam Ali as.
Bahkan jika kita telaah secara singkat berbagai faksi dan kelompok di Kufah pada saat itu, kita akan mengetahui bahwa tidak semua dari mereka adalah pengikut Imam Husain as. Masyarakat Kufah sebagian besar dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, ada orang-orang yang setia kepada Dinasti Umayyah. Mereka dihidupi oleh pemerintah Yazid sebagai imbalan atas dukungan mereka yang tanpa syarat. Kelompok ini memiliki pengaruh yang kuat di Kufah, karena mereka memiliki akses ke banyak sumber daya dan kekayaan yang melimpah. Kelompok ini terkenal karena permusuhan mereka kepada Imam Husain as. Mereka tidak akan ragu-ragu untuk melawan Imam Husain as untuk menunjukkan kesetiaan dan dukungan mereka kepada Yazid.
Kelompok kedua adalah mereka yang tidak terlalu peduli terhadap kedua kelompok yang berhadap-hadapan itu. Mereka mencintai Imam Husain as dan tahu bahwa beliau akan menjadi pemimpin yang jauh lebih baik daripada Yazid karena mereka telah menyaksikan kekejaman Yazid. Tapi mereka tidak bersedia mengorbankan kepentingannya untuk mendukung Imam Husain as. Mereka hanya berharap bahwa Imam Husain as akan meraih kemenangan atas Yazid bagaimanapun caranya lalu memerintah mereka dengan adil. Mereka merasa takut mempersulit diri dan keluarga mereka sendiri jika mengambil resiko melawan Yazid. Kelompok kedua inilah yang merupakan kelompok terbesar di Kufah. Sekina banyak surat yang diterima Imam Husain as datang dari kelompok ini. Awalnya, mereka berpikir bahwa jika Imam Husain as hanya datang ke Kufah, beliau akan dengan mudah mengambil kekuasaan dan melengserkan Gubernur Yazid. Ketika menjadi jelas bagi mereka bahwa gubernur Yazid akan mengejar dan menghukum mereka jika mendukung Imam Husain as, dan bahwa mendukung Imam Husain as bukanlah tugas yang mudah, mereka akhirnya memilih mundur. Tentu saja kita tidak bisa mengklasifikasikan kelompok kedua ini sebagai pengikut Imam Husain as. Mereka hanya bersimpati kepada Imam Husain as dan lebih menyukai beliau sebagai pemimpin ketimbang Yazid, tapi mereka bukan Syiah.
Kelompok ketiga di Kufah, yang terkecil dan terlemah dalam hal kekuasaan politik dan ekonomi, adalah Syiah dan pengikut Imam Husain as. Banyak dari mereka berusaha untuk mendukung Imam Husain as, dan beberapa dari mereka berhasil mencapai Karbala untuk membela Imam Husain as. Namun, ketika beberapa dari mereka memang melakukan pengkhianatan dengan berlambat-lambat mendukung Imam Husain as, kelompok Syiah ini memang sudah terlambat untuk bergabung dengan gerakan Imam Husain as di Karbala. Contohnya adalah suku Bani Asad. Setelah mendengar bahwa Imam Husain as dikepung di Karbala oleh tentara Yazid, mereka berbaris ke Karbala untuk mendukung beliau. Tetapi ketika mereka tiba Karbala, mereka menyadari bahwa ternyata pertempuran telah berakhir dan Imam Husain as beserta sahabat-sahabatnya telah dipenggal.
Oleh karena itu, tidak benar jika dikatakan bahwa Syiah yang telah membunuh Imam Husain as. Walaupun mereka memang bisa melakukan banyak hal untuk menolong Imam Husain as (tetapi tidak dilakukan atau terlambat dilakukan),  tapi mereka tidak bisa dituduh bertanggung jawab atas syahadah Imam Husain as dan pengikutnya. Dalam hal ini, yang paling bertanggung jawab atas tragedi keji yang menimpa Imam Husain as adalah Dinasti Umayyah bersama seluruh pendukungnya.