Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kumayl bin Ziyad

1 Pendapat 05.0 / 5
Kumail bin Ziyad bin Nahik Nakha’i Shuhbani Kufi  termasuk dari tabi’in dan sahabat terkemuka Imam Ali As dan Imam Husain As. Dia orang pertama yang mengusulkan penurunan Utsman dan pengangkatan Ali As sebagai khalifah. Pada masa pemerintahan Imam Ali As ia menjadi gubernur kota Hit [1].

Ketika pasukan Muawiyah merebut kota Hit, Imam Ali As menyalahkan Kumail akibat keteledorannya dalam mempertahankan kota itu. Dalam referensi-referensi Syiah banyak riwayat-riwayat yang dinukil darinya yang mana Doa Kumail adalah riwayat termasyhur darinya, namun dalam sumber-sumber Ahlusunnah dia tergolong dari para rawi yang sedikit meriwayatkan hadis dan terkadang dicela. Ia dikenang sebagai orang yang berada di barisan orang-orang yang sangat zuhud (zuhhād) dan banyak beribadah (ubbād).
 
Nasab Dan Keluarga
 
Kumail adalah putra Ziyad bin Nahik dari suku Nakha’. Rasulullah Saw berkenaan dengan suku Nakha’ bersabda: “Ya Allah berkahilah suku Nakha'”.[2] Muhammad Dasyti menyebutkan bahwa Haris bin Ziyad, pembunuh anak-anak kecil Muslim dan pendukung Ubaidillah bin Ziyad, sebagai saudara Kumail. [3]
 
Dalam sumber-sumber historis tidak disebutkan tahun lahirnya Kumail, namun Zirikili menuliskan bahwa ia lahir tahun 12 H.[4]
Periode Imam Ali As
 
Kumail tergolong dari Tabi’in dan sahabat khusus imam Ali As dan imam Husain As. [5] Dia termasuk orang-orang Syiah yang diawal kekhilafahan imam Ali As berbaiat kepada beliau dan ikut serta dalam peperangan-peperangannya seperti perang Shiffin. [6] Ia juga penjaga rahasi Amirul Mukminin As. [7]
 
Dia dan Amr bin Zurarah, anak dari Qais Nakha’i termasuk dari orang-orang yang pertama mengusulkan pencopotan Usman dan pengangkatan imam Ali As. [8] Kumail termasuk dari sepuluh orang yang mengasingkan Usman dari Kufah ke Syam.[9]
 
Pejabat Imam Ali As
 
Pada pemerintahan Imam Ali As ia menjabat sebagai gubernur kota Hit di pinggiran Bagdad. [10]
 
Sewaktu Kumail dikabarkan bahwa Muawiyah yang dipandu oleh Sufyan bin Auf ingin menyerang kota Hit, dengan anggapan bahwa mereka ada di Qerqesa, tanpa izin imam Ali As ia menaruk 50 prajurit bersenjata di kotanya dan dia sendiri beserta para pendukungnya bergerak menuju kesana. Pasukan Muawiyah memanfaatkan kesempatan ini dan menyerang kota Hit. Imam Ali As dalam sepucuk surat yang dilayangkan mencela Kumail lantaran perbuatan ini. [11] Surat ini dengan nomer 61 tercatat dalam Nahjul Balaghah. [12]
 
Setelah syahadah imam Ali As, ia bergabung dalam barisan sahabat-sahabat imam Hasan Mujtaba As. [13]
 
Riwayat
 
Kumail meriwayatkan dari imam Ali As, Umar, Usman, Ibnu Mas’ud, Abu Huarairah dan yang lain. Abdurrahman bin Abbas, Abu Ishak Sabi’i, Abbas bin Dzarih, Abdullah bin Yazid Shuhbani, A’masy, Abdurrahman bin Jundab dan yang lain meriwayatkan darinya (Kumail). [14]
 
Dalam referensi-referensi Syiah banyak hadis yang dinukil darinya, namun Ahlusunnah mayakini sedikit hadisnya. Ibnu Hibban dan Ibnu Mu’in menyakini Kumail sebagai orang yang dipercaya (tsiqah) namun disebagian sumber-sumber Ahlusunnah dicela. [15]
 
Doa Kumail
 
Kumail meriwayatkan doa nabi Khidr ini dari imam Ali As. Karena ia belajar dan meriwayatkan doa ini dari imam Ali As maka terkenal dengan Doa Kumail.
 
Pada sebagian referensi-referensi Syiah ada beberapa wasiat imam Ali As dinukil darinya [16] yang ringkasannya dimuat dalam kitab Tuhaf al-‘Uqul. [17]
 
Syahadah
 
Imam Ali As mengetahui tentang terbunuhnya Kumail. [18] Mayoritas sejarawan menyebutkan wafatnya Kumail terjadi pada tahun 82 H. [19] Tetapi Thabari [20] meyakininya tahun 83 dan Asqalani sesuai penukilan Yahya bin Mu’in menyakini tahun 88. [21] Ia meninggal dunia pada umur 70 tahun. [22]
 
Dia terbunuh atas perintah Hajjaj bin Yusuf Tsaqafi [23]. Ketika Hajjaj memanggil Kumail, ia sembunyi, namun ketika Hajjaj menekan kabilah dan keluarganya, Kumail menyerahkan diri ke Hajjaj dan setelah terjadi dialog diantara keduanya, Hajjaj mengeluarkan perintah untuk membunuhnya. [24] Kuburannya berada di jalan Najaf menuju Kufah di daerah Tsawiyah (Hay al-Hannanah) dekat masjid Hannanah. [25]

 
 
 
Catatan Kaki
 
1. Hit adalah salah satu kota perbatasan antara Irak dan Syam di pinggir sungai Efrat yang sekarang menjadi bagian dari provinsi Ramadi, yang darinya rombongan-rombongan bergerak menuju Halab. Hit adalah kota subur dan mempunyai pagar tembok kokoh.
2. Asad al-Ghābah, jld. 1, hlm. 75; al-Thabaqāt al-Kubrā, jld. 1, hlm. 261
3. Muhammad Dasyti, hlm. 599, catatan kaki surat no. 61
4. Zarikili, jld. 5, hlm. 234.
5. Quthb Rawandi, Minhāj al-Barā’ah, jld. 1, hlm. 219; Mufid, Ikhtishāsh, hlm. 7.
6. Al-Ishābah, jld. 5, hlm. 486; Thabaqāt Ibn Sa’ad, jld. 6, hlm. 217; Mufid, Ikhtishāsh, hlm. 108
7. Husaini Zubaidi, Tāj al-‘Arus(1414 H), jld. 15, hlm. 668.
8. Ansāb al-Asyraf, jld. 5, hlm. 517
9. Tārikh al-Thabari/terjemah, jld. 6, hlm. 2195 , 2199
10. Muhammad Dasyti, hlm. 591.
11. Ansāb al-Asyraf, jld.2, hlm. 473.
12. Muhammad Dasyti, hlm. 599 (surat no. 61).
13. Syaikh Thusi, hlm. 97. 486.
14. Al-Ishābah, jld. 5, hlm. 486.
15. Al-Ansāb, jld. 13, hlm. 68.
16. Wasāil al-Syiah, jld. 5, hlm. 354; Bihār al-Anwār, jld. 1, hlm. 187, 189, 223, dan 258; jld. 2, hlm. 298; jld. 23, hlm. 44, 47- 48; jld. 33, hlm. 399; jld. 58, hlm. 84; jld. 63, hlm. 424-425; jld. 71, hlm. 314-319; jld. 74, hlm. 276, 271, 278; jld. 74, hlm. 714; jld. 74, hlm. 414; jld. 75, hlm. 75; jld. 80, hlm. 284; jld. 81, hlm. 229
17. Tuhaf al-‘Uqul, hlm. 171-176.
18. Bihar al-Anwār, jld. 41, hlm. 316; al-Manāqib, jld. 2, hlm. 271.
19. Al-Ishābah, jld. 5, hlm. 486; Tarikh Khalifah, hlm. 182; Dzahabi, Tarikh al-Islam, jld. 6, hlm. 177
20. Thabari, jld. 8, hlm. 3716
21. Tahdzib al-Tahdzib, jld. 8, hlm. 402.
22. Al-Ishābah, jld. 5, hlm. 486.
23. ibid.
24. Ibid.
25. Alawi, Rahnamāye Mushawwar Safare Ziyārati-e Iraq, hlm. 145.