PESONA KEBURUKAN

Hampir tidak ada manusia berkendara mengaku berencana menabrak dan mencelakai pengendara lain. Namun kecelakaan akibat ditabrak sering terjadi.
Saat ditanya oleh penyelidik, meluncurlah kalimat-kalimat klise “Tadi saya bermaksud mendahului mobil yang berjalan lambat karena saya punya keperluan mendesak. Tiba-tiba rem saya blong, tiba-tiba ada kucing melintas, tiba-tiba saya tertidur, tiba-tiba lalat masuk ke mulut saya … ” dan seribu “tiba-tiba” lainnya.
Hampir tidak ada manusia bertuhan mengaku berencana melakukan perbuatan yang merugikan orang lain. Namun penganiayaan dan pelecehan sering terjadi.
Sekadar tulisan dan ucapan baik takkan pernah menutupi kecenderungan-kecenderungan negatif dalam hati. Namun hati yang berisi kecenderungan-kecenderungan positif dapat menerbitkan pikiran-pikiran positif yang terungkap dalam tulisan dan ucapan-ucapan pisitif. Getaran dan auranya terasa.
Sebagian besar atau semua kecenderungan buruk dan rencana menjadikan orang lain sebagai mangsa aksi nista diawali dengan sikap ramah yang berlebihan dan tanpa proses lama.
Daya tarik pelaku keburukan selalu besar bahkan kadang tak terelakkan bagi yang antena rasionalitasnya lama tidak diservice.
Sangka baik tanpa rasionalitas dan kewaspadaan bukanlan kebaikan. Orang bodoh bukan hanya yang mimin info, tapi tidak menggunakan akal sehat untuk mengolah info.
Yang perlu diingat adalah “Sorga selalu terlihat seperti rumah hantu yang mengerikan. Neraka senantiasa tampak bagai istana yang mempesona.” (Hadis Nabi SAW yang diterjemahkan secara bebas)