Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Rahasia dibalik Kesamaan Jumlah kata Muhammad dan Matahari dalam Al-Qur’an

0 Pendapat 00.0 / 5
Pada salah satu ayat Al-Qur’an, Allah menyebut Rasulullah sebagai SIrojan Muniro yang bermakna cahaya yang menerangi. Allah berfirman,
وَدَاعِياً إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجاً مُّنِيراً
“Dan untuk menjadi penyeru kepada (agama) Allah dengan izin-Nya dan sebagai cahaya yang menerangi.” (QS.Al-Ahzab:46)
Mukjizat terbesar dari Rasulullah saw adalah Al-Qur’an. Kitab suci ini bertahan berabad-abad tanpa ada perubahan dan penyimpangan. Sesuai dengan janji Allah swt untuk selalu menjaganya. Mukjizat ini tak pernah usang walau telah di kupas dalam ribuan buku. Temanya selalu fresh, tak pernah tertinggal oleh zaman. Semakin kita mendalaminya, semakin luas keajaiban yang kita temukan.
 
Terbukti dengan banyaknya para ilmuwan yang masuk islam karena temuan terbarunya ternyata telah dikutip dalam Al-Qur’an sejak 1400 tahun yang lalu.
 
Kali ini kita akan mengupas sedikit rahasia bilangan dalam Al-Qur’an. Tidak ada sesuatu yang kebetulan didalamnya. Jumlah kata yang disebutkan, jumlah kalimat yang terulang, itu semua memiliki rahasia tersendiri.
 
Coba perhatikan, Nama Muhammad saw disebut 4 kali dalam Al-Qur’an. Matahari dengan kata Siraj juga disebut 4 kali. Selain itu Kota Madinah Rasulullah juga disebut 4 kali. Apa rahasia dibalik semua ini?
مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ
“Muhammad adalah utusan Allah.” (QS.Al-Fath:29)
*Nama Muhammad juga disebutkan dalam Surat Ali Imraan 144, Al-Ahzab 40, Muhammad 2.
تَبَارَكَ الَّذِي جَعَلَ فِي السَّمَاء بُرُوجاً وَجَعَلَ فِيهَا سِرَاجاً وَقَمَراً مُّنِيراً
“Maha Suci Allah yang Menjadikan di langit gugusan bintang- bintang dan Dia juga Menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar.” (QS.Al-Furqan:61)
*Kata Siraj juga disebutkan dalam Surat Al-Ahzab 46, Nuh 16, An-Naba’ 13.
مَا كَانَ لِأَهْلِ الْمَدِينَةِ وَمَنْ حَوْلَهُم مِّنَ الأَعْرَابِ أَن يَتَخَلَّفُواْ عَن رَّسُولِ اللّهِ وَلاَ يَرْغَبُواْ بِأَنفُسِهِمْ عَن نَّفْسِهِ -١٢٠-
“Tidak pantas bagi penduduk Medinah dan orang-orang Arab yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai Rasulullah (pergi berperang) dan tidak pantas (pula) bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada (mencintai) diri Rasul.” (At-Taubah 120)
*Kota Madinah juga disebutkan dalam Surat At-Taubah 101, Al-Ahzab 60, Al-Munafiqun 8.
Apa rahasia dibalik kesamaan jumlah kata ini?
 
3 kata diatas memiliki jumlah yang sama di dalam Al-Qur’an. Nama Muhammad, kota Madinah dan kata Siraj sama-sama disebut 4 kali. Ini menunjukkan adanya hubungan yang erat antara Rasulullah saw dengan Matahari.
 
Seluruh alam ini membutuhkan matahari. Manusia pun tidak dapat hidup tanpa matahari. Makanan tersedia berkat adanya matahari dan kesehatan manusia pun bergantung dengan cukupnya sinar matahari yang ia serap. Alhasil, matahari termasuk salah satu syarat bagi manusia untuk tetap bertahan hidup.
 
Begitupula dengan Rasulullah saw, alam semesta tidak akan terwujud tanpanya. Dalam hidup ini, manusia sangat bergantung kepadanya. Wujudnya saja tercipta karenanya. Belum lagi ketika manusia harus mengahadapi hidup yang penuh cobaan dan kegelapan, mustahil dia bisa selamat tanpa cahaya bimbingan dari Rasulullah saw.
 
Di sisi lain, tidak ada seorang pun yang dapat membendung sinar matahari. Apapun yang dilakukan manusia, tidak akan bisa memadamkannya. Cahaya Rasul pun demikian, tidak ada seorang pun yang mampu memadamkan cahaya risalah yang dibawa olehnya. Apapun yang dilakukan oleh musuh-musuh Allah, apapun yang meraka rencanakan, tidak akan mampu memadamkan cahaya kebenaran yang akan terus dijaga oleh Allah swt. Sesuai janji-Nya,
يُرِيدُونَ أَن يُطْفِؤُواْ نُورَ اللّهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللّهُ إِلاَّ أَن يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ
“Mereka hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, tetapi Allah Menolaknya, malah Berkehendak Menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir itu tidak menyukai.” (QS.At-Taubah:32)