Ya Rasulullah, Bagaimana Cara Menjaga Keluargaku dari Api Neraka?

 

Mengajak pada kebaikan dan mencegah kemunkaran adalah kewajiban setiap manusia. Karena kerusakan yang ditimbulkan oleh satu orang dapat merugikan banyak manusia. Namun kewajiban seseorang untuk menjaga keluarga, istri dan anaknya jauh lebih besar dari yang lain. Allah berfirman,


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS.at-Tahrim:6)

Berbagai riwayat menekankan begitu pentingnya mendidik keluarga dan menjaga mereka dari dosa dan maksiat. Tidak cukup dengan mendidik anak kita menjadi orang yang sukses dengan gelar yang tinggi, tapi sudahkah mereka selamat dari api neraka?

Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah saw, “Bagaimana aku menjaga keluargaku dari api neraka?”

Rasul pun menjawab, “Perintahkah kepada mereka sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah. Laranglah mereka dengan apa yang dilarang Allah. Jika mereka mentaatimu maka engkau telah menjaga mereka. Jika mereka melanggarmu maka engkau telah menjalankan tugasmu.”

Hari ini tugas orang tua semakin berat. Karena sarana kemaksiatan telah masuk ke rumah-rumah mereka. Tugas suami semakin berat karena harus menjaga istrinya dari badai kemaksiatan yang melanda. Tugas istri juga semakin berat untuk menyelamatkan keluarga serta anak-anaknya dari rongrongan zaman yang semakin tak terkendali.

Maka solusi satu-satunya adalah tanamkan Al-Qur’an dalam hati keluarga kita. Tanamkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya dan jangan pernah bosan untuk mendampingi mereka dalam kebaikan.

Sayyidina Ali pernah berpesan


عَلِّمُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ الخَيْرَ وَأَدِّبُوْهُمْ
“Ajarkan kebaikan pada diri dan keluarga kalian. Dan didiklah mereka !”

Semoga kita dapat menyelamatkan keluarga kita di dunia hingga di akhirat kelak.