Ancaman Dahsyat bagi Pemutus Silaturahmi !

Allah swt berfirman,
الَّذِينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu diteguhkan, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk disambungkan, dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS.al-Baqarah:27)


Ayat ini memang secara umum berbicara agar jangan memutus apa yang diperintahkan Allah untuk disambung. Dan salah satu wujud dari ayat ini adalah menyambung silaturahmi.


Islam sangat memberi perhatian pada urusan menyambung silaturahmi. Dan melarang dengan keras siapapun yang memutusnya.
Rasulullah saw bersabda,
صِلَةُ الرَّحِمِ تَعْمُرُ الدِّيارَ وَتَزِيدُ فِي الأَعْمَارِ، وَإِنْ كَانَ أَهْلُهَا غَيْرَ أَخْيَارِ
“Silaturahmi itu memakmurkan rumah dan menambah umur walaupun penghuninya bukan orang-orang baik.”


صِلْ رَحِمَكَ وَلَوْ بِشَرْبَةِ مَاء، وَأَفْضَلُ مَا يُوصَلُ بِهِ الرَّحِمُ كَفُّ الأَذى عَنْهَا
“Sambunglah silaturahmi walau dengan seteguk air, dan paling mulianya menyambung silaturahmi adalah mencegah keburukan darinya.”
Imam Ali Zainal Abidin memberi nasehat,
وَإِيَّاكَ وَمُصَاحَبَةً الْقَاطِعِ لِرَحِمِهِ فَإِنّي وَجَدْتُهُ مَلْعُوناً في كِتَابِ اللهِ
“Hendaknya engkau tidak berteman dengan pemutus silaturahmi. Karena aku menemukannya sebagai orang terlaknat dalam Kitab Allah.”
Allah swt berfirman,
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوا أَرْحَامَكُمْ  أُولَئِكَ الَّذِينَ لَعَنَهُمُ اللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَى أَبْصَارَهُمْ
Maka apakah sekiranya kamu berkuasa, kamu akan berbuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan. Mereka itulah orang-orang yang dikutuk Allah dan dibuat tuli (pendengarannya) dan dibutakan penglihatannya.” (QS.Muhammad:22-23)


Kenapa Islam sangat menekankan untuk menyambung silaturahmi, khususnya pada keluarga dan kerabat dekat?
Karena membangun persatuan dan membenahi hubungan masyarakat tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan silaturahmi. Bagaimana akan bersatu jika enggan bertemu? Bagaimana akan bergandengan tangan jika saling menyalahkan?


Karena itu mari kita sambung tali-tali silaturahmi yang selama ini terputus. Khususnya dengan keluarga terdekat kita. Buanglah semua rasa dendam masa lalu dan senangkan hati nabi dengan menjalin silaturahmi.
Semoga bermanfaat…