Pahala Mendamaikan Orang yang Berselisih

Sebelumnya kita telah mendengar ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi tentang anjuran yang sangat untuk mendamaikan orang yang berselisih. Seperti Firman Allah swt,
فَاتَّقُواْ اللّهَ وَأَصْلِحُواْ ذَاتَ بِيْنِكُمْ
“Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu.” (QS.Al-Anfal:1)
 
Dan kali ini, kita akan menengok kepada hadist dari Rasulullah saw tentang besarnya pahala mendamaikan orang yang berselisih. Rasul bersabda,


“Mendamaikan perselisihan itu lebih utama dari solat dan puasa”
Mungkin kita akan merasa aneh mendengar hadist ini, bagaimana usaha mendamaikan itu dapat lebih utama (afdhol) dari solat ? Bukankah solat itu tiang agama?


Jangan merasa heran dengan hal ini. Salah satu tujuan dari ibadah adalah menjadikan manusia berakhlak dan menumbuhkan kepedulian antar sesama. Apa artinya ibadah jika acuh dengan kondisi sekitarnya? Apa artinya solat dan puasa jika hobinya mengadu domba?


Al-Ishlah (mendamaikan perselisihan) ini juga sering disebut sebagai perbuatan yang paling mulia setelah hal-hal yang wajib. Rasulullah saw bersabda,
“Tidak ada perbuatan yang dilakukan seseorang (setelah amalan wajib) yang lebih baik dari mendamaikan diantara manusia. Dia berkata yang baik dan mengharapkan kebaikan.”
 
Jadi seorang yang acuh melihat perselisihan disekitarnya adalah tipe orang yang tidak pernah mengharapkan kebaikan bagi orang lain. Rasa kepeduliannya telah mati dan jiwa kemanusiaannya telah pudar.


Di waktu yang lain, Imam Ja’far As-Shodiq (Guru dari Imam Madzhab Maliki dan Hanafi) pernah berkata kepada murid-muridnya, “Maukah kalian aku tunjukkan sedekah yang dicintai Allah dan Rasul-Nya?”
Mereka menjawab, “Iya..”


Imam pun berkata,
“Mendamaikan sesama jika mereka berselisih dan mendekatkan mereka jika saling menjauh.”
Sejarah pun menceritakan bahwa beliau sering menitipkan sejumlah uang kepada murid-muridnya. Mereka pun bertanya, “untuk apa ini ya imam?”


Beliau pun menjawab, “Untuk persiapan jika ada yang berselisih, damaikan dengan uang ini.”
Dan pada puncaknya, Rasulullah saw bertanya kepada para sahabatnya, “Maukah kalian aku kabarkan tentang derajat yang lebih mulia dari puasa, solat dan sedekah?”
Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Rasul pun bersabda,
“Yaitu mendamaikan antar sesama (yang berselisih).”
Kemudian beliau melanjutkan sabdanya dengan mengatakan bahwa siapa yang merusak hubungan antar sesama maka perbuatan itu akan memutus segala kebaikan dan akan mengantarkannya kepada kesengsaraan.
Disaat Allah dan Rasul-Nya sangat menganjurkan untuk mendamaikan perselisihan, mengapa banyak yang berteriak membela islam dengan mengobarkan perpecahan? Sungguh mereka beralasan membela Al-Qur’an namun perbuatan mereka amat jauh dari ajaran suci-Nya.


Jika ingin benar-benar membela Islam, ikuti Al-Qur’an ! Damaikan perselisihan ! Jauhi provokasi dan perpecahan. Semoga kita termasuk orang-orang yang peduli dan benar-benar mengikuti ajaran Al-Qur’an.