Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Salam Perpisahan Imam Ali untuk Istri Tercintanya

1 Pendapat 05.0 / 5

Kepergian Fâtimah Al-Zahra As
Fâtimah Al-Zahra As bagaikan cahaya lilin yang menyala-nyala kemudian perlahan-lahan redup. Ia tidak bisa tinggal lama setelah kepergian ayahnya. Kesedihan senantiasa muncul setiap kali adzan dikumandangkan, terlebih ketika sampai pada kalimat: “Asyhadu anna Muhammad ar-Rasulullah “. Kerinduannya untuk segera bertemu dengan ayahnya semakin bertambah. Bahkan kian lama kesedihannya pun makin bertambah. Badannya terasa lemah tidak sanggup menahan kerinduan jiwanya kepada ayahnya.
Demikianlah keadaan Sayyidah Fâtimah As saat meninggalkan dunia. Beliau tinggalkan Al-Hasan As yang masih 7 tahun, Al-Husain As 6 tahun, Zaînab As yang masih 5 tahun dan Ummi Kultsûm dalam usianya yang memasuki umur 3 tahun.
Dan yang paling berat dalam perpisahan ini adalah ia harus meninggalkan ‘Ali As, suami sekaligus pelindung ayahnya dalam jihad dan teman hidupnya di segala medan.


Sayyidah Fâtimah As memejamkan mata untuk selamanya setelah berwasiat pada suaminya akan anak-anaknya yang masih kecil agar hendaknya ia dikuburkan secara rahasia. Hingga sekarang pun marqad suci (kubur) Sayyidah Fâtimah As masih misterius. Dengan demikian terukirlah tanda tanya besar dalam sejarah tentang dirinya.
Fâtimah Al-Zahra As senantiasa memberikan pemahaman kepada sejarah akan penuntutan beliau atas hak-haknya yang telah terampas. Sehingga umat Islam pun kian bertanya-tanya terhadap rahasia kemisteriusan kuburan beliau.
Imam ‘Ali As dengan penuh kesedihan duduk di tepi kuburannya diiringi kegelapan yang menyelimuti malam ketika itu. Kemudian Imam As mengucapkan salam:


“Salam sejahtera bagimu duhai Rasulullah… dariku dan dari putrimu yang kini berada di sampingmu dan yang paling cepat datang menjumpaimu. Duhai Rasulullah telah berkurang kesabaranku atas kepergian putrimu dan telah berkurang pula kekuatanku… Putrimu akan mengkhabarkan padamu tentang umatmu yang telah menghancurkan hidupnya. Pertanyaan yang meliputinya dan keadaan yang akan menjawab. Salam sejahtera untuk kalian berdua!”.