Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Syukur Kepada Manusia = Syukur Kepada Allah

1 Pendapat 05.0 / 5

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surat Luqman,
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْك
“Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu.” (QS.Luqman:14)
Rasulullah saw bersabda,
لا يشكر اللَّه من لا يشكر الناس
“Belum bersyukur kepada Allah siapa yang tidak bersyukur kepada manusia.”
Dari ayat dan hadist diatas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa :
1. Bersyukur (berterima kasih) kepada pemberi nikmat adalah perintah akal dan agama, siapapun pemberi nikmat tersebut. Seorang yang tidak bersyukur maka ia telah bermaksiat kepada Allah.
2. Memuliakan manusia sama dengan memuliakan Allah.
Dalam suatu hadist dikisahkan bahwa di hari kiamat Allah berkhitob kepada salah seorang hamba-Nya,
“Apa yang mencegahmu hingga ketika Aku sakit engkau tak menjenguk-Ku?”
Hamba itu menjawab, “Maha Suci Engkau. Engkau adalah Tuhan dari para hamba, tidak akan pernah sakit.”
Allah menjawab, “Ketika saudara mukminmu sakit, engkau tidak menjenguknya. Demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, andai engkau menjenguknya pasti akan kau temukan Diri-Ku disana dan aku akan menjamin kebutuhanmu serta memberikannya untukmu. Itu semua adalah bagian dari kemuliaan hamba-Ku dan Aku lah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”
3. Berterima kasih kepada seorang yang berjasa dalam hidup kita adalah bagian dari kesetiaan. Dan kesetiaan adalah tanda kejujuran dan keimanan.
Siapa yang loyal dengan orang yang berjasa dalam hidupnya maka ia akan loyal dengan keluarga, teman serta tanah airnya.
Jika dengan orang yang telah berjasa saja ia tidak setia. Bagaimana ia akan setia kepada keluarga dan tanah airnya?
Semoga kita senantiasa menjadi orang-orang yang besyukur.