Tidak Ada Kerugian Dalam Islam

Zurarah menukil dari Imam Baqir as:

Seorang lelaki memiliki sebuah pohon kurma di kebun salah satu orang Anshar. Rumah orang Anshar ini ada di permulaan kebun. Sedangkan lelaki pemilik pohon kurma ini tidak pernah meminta izin setiap kali mengunjungi pohon kurmanya. Orang Anshar ini meminta agar dia meminta izin terlebih dahulu setiap kali ingin masuk ke dalam kebun. Namun pemilik pohon kurma ini tidak menghiraukannya dan masuk dengan tanpa izin.

Orang Anshar ini mengadukan masalahnya kepada Rasulullah Saw. Rasulullah Saw menyampaikan pengaduan orang Anshar ini dan memerintahkan, “Kapan saja engkau ingin masuk ke dalam kebun, mintalah izin terlebih dahulu.”

Namun pemilik pohon kurma menolak.

Rasulullah Saw  berkata, “Kalau begitu, juallah pohonmu.” Beliau menawarkan harga yang tinggi, tapi lelaki pemilik pohon ini tidak mau. Rasulullah terus menaikkan harganya dan lelaki ini tetap tidak mau menerima. Sampai akhirnya Rasulullah berkata, “Sebagai gantinya pohon ini aku menjamin engkau dengan sebuah pohon di surga.”

Namun lelaki ini tetap saja tidak mau.

Akhirnya Rasulullah Saw berkata, “Hai lelaki Anshar, tebanglah pohon itu dan jatuhkan di sisinya. Dalam Islam tidak ada kerugian dan juga tidak ada perilaku merugikan.”