Apa Saja Keutamaan dan Manfaat Bersilaturahmi?

Silaturahmi dan menjalin ikatan persaudaraan dan kekeluargaan dengan sanak keluarga merupakan sebuah ketaatan yang sangat dianjurkan Islam. Bahkan melakukan hal ini lebih utama dari ibadah sunat. Cukuplah mengenai keutamaan perbuatan ini bahwa hal itu dapat memperpanjang umur dan memperbanyak rizki serta mempermudah hisab pada hari kiamat. (Alkulaini meriwayatkan dalam Alkafi juz 2 hal.121 dari Imam Ridho as: “Laki-laki yang bersilaturahmi, jika umurnya tersisa tiga tahun, maka Allah akan memanjangkannya menjadi tiga puluh tahun. Dan Allah melakukan apa yang Ia kehendaki.”
Dalam sumber yang sama dari Imam Baqir as beliau berkata: “Silaturahmi menyucikan amal, menambah harta, mencegah bala, memudahkan hisab, dan menunda ajal.”
Dalam sumber yang sama dari Imam Shadiq as beliau berkata: “Silaturahmi memperbaiki prilaku, memberikan ni’mat, membaguskan jiwa, menambah rizki dan menunda ajal.”
Diriwayatkan dari Nabi saww: “Silaturahmi menambah umur dan menghilangkan kefaqiran.” Beliau saww juga bersabda: “silaturahmi memakmurkan rumah, memanjangkan umur walaupun penghuninya bukan orang baik.”
Sabzawari meriwayatkan di dalam Jami al-akhbar hal 288, dari Amirul Mukminin beliau berkata: “Sesiapa yang menjamin untukku satu perkara, maka aku menjamin untuknya empat perkara; sesiapa yang menjamin untuk ku silaturahmi, maka aku menjamin untuknya kecintaan keluarga, bertambhanya harta, dipanjangkan umurnya dan dimasuk kan ke surga Tuhannya.”)
Adapun memutus silaturahmi dapat menyebabkan ditimpanya azab akhirat dan malapetaka dunia.
Dari hadist dan pengalaman membuktikan bahwa memutuskan silaturahmi dapat menyebabkan kefakiran dan ketidaktenangan serta akan memperpendek umur.
Cukuplah dalam keburukannya bahwa Haq Ta’ala dalam Al Quran al Majid berfirman:
وَ الَّذينَ يَنْقُضُونَ عَهْدَ اللهِ مِنْ بَعْدِ ميثاقِهِ وَ يَقْطَعُونَ ما أَمَرَ اللهُ بِهِ أَنْ يُوصَلَ وَ يُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ أُولئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَ لَهُمْ سُوءُ الدَّارِ
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh, memutuskan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mengadakan kerusakan di muka bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahanam).”[1]
Pada ayat yang lainnya Allah Swt berfirman:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِنْ تَوَلَّيْتُمْ أَنْ تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ وَ تُقَطِّعُوا أَرْحامَكُمْ
“Jika kamu sekalian berpaling (dari seluruh perintah itu), maka apakah gerangan yang dapat diharap dari kamu kecuali kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”[2]
 
 CATATAN :
[1] Surah Ar-Ra’ad ayat 25
[2] Surah Muhammad ayat 22