Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hikmah Kehidupan Manusia

1 Pendapat 05.0 / 5

Dikisahkan oleh para hukama bahwa keadaan kita, kelalaian, keangkuhan kita di dunia ini, sebenarnya persis seperti keadaan seorang lelaki yang berada di tengah sahara. Tiba-tiba ia melihat seekor harimau buas di belakangnya. Dengan segera laki-laki ini bersembunyi di samping sebuah sumur. Lelaki malang ini memiliki sebuah tali yang ia ikatkan di pinggang nya. Lalu tali tersebut dia ikatkan pada sebatang ranting yang terletak di samping sumur sehingga dengan tali tersebut tubuhnya bisa menggelantung di tengah-tengah lobang sumur. Kemudian pada saat tubuhnya bergelantungan, dia menengok ke arah bawah sumur dan dia melihat seekor ular besar yang tengah membuka mulutnya. Ular itu menunggunya, dan ketika pada saatnya nanti dia jatuh dari tali tersebut, dengan segera ia menyantapnya. Dalam kondisi seperti ini diapun mendapatkan dua ekor tikus yang berwarna hitam dan putih yang mulai menggerogoti tali yang terlilit di pinggangnya. Sementara pada saat yang bersamaan matanya tertuju pada sarang madu yang bercampur tanah yang terletak di samping sumur dengan begitu banyak lebah yang berkumpul di sekitarnya. Lelaki malang ini sejenak lupa dengan keberadaan tikus yang tengah menggerogoti tali pinggangnya tersebut. Bahkan diapun lengah dengan dirinya yang sebentar lagi akan jatuh ke dalam mulut ular. Pada kondisi seperti itu dia malah menyibukkan diri dengan memakan madu bercampur tanah tersebut dan bertengkar dengan lebah-lebah.

Siapapun yang mendengar kisah ini, pasti akan berkomentar bahwa betapa ruginya lelaki tersebut.  Bagaimana mungkin dalam kondisi seperti itu dia bisa lalai, dan bagaimana pula dia bisa menikmati madu tersebut, padahal seharusnya dia lebih mementingkan untuk mencari jalan keselamatan.

Sebenarnya, kisah ini persis seperti keadaan kita, dimana dunia ini berada dalam posisi sumur. Ular naga yang sedang membuka mulutnya adalah ajal dan kematian serta kubur kita. Dua tikus yang berwarna hitam dan putih adalah malam dan siang yang senantiasa akan menggerogoti umur kita serta memutuskannya. Sementara madu yang bercampur tanah itu merupakan kelezatan duniawi yang termanifestasikan dalam kesulitan yang begitu banyak. Sedangkan lebah merupakan anak-anak dunia, dimana kita senantiasa bermusuhan dengan mereka karena persoalan-persoalan dunia.