Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Siapa yang Menjadi Pemimpin Dunia dan Akhirat?

0 Pendapat 00.0 / 5

Ayatullah Sayid Ali Khamenei sebagaimana ulama lainnya dalam kuliah Fiqih dan Ushul Fiqihnya dalam sepekan mengkhususkan sehari untuk menyampaikan syarah atas hadis-hadis akhlak yang berkaitan dengan masyarakat. Sumber hadis berasal dari buku as-Syafi fi al-'Aqaid, al-Akhlaq wa al-Ahkam dan al-Amali. Kali ini beliau berbicara tentang "Siapa yang Menjadi Pemimpin Dunia dan Akhirat?"

Seseorang orang yang disebut dermawan adalah manusia yang memberi uang orang lain, membantu orang lain, termasuk uang. Manusia yang seperti ini di dunia adalah pemimpin. Mereka adalah pemimpin bagi ahli dunia dan ditaati. Tapi bagaimana dengan di akhirat? Di akhirat tidak ada cerita tentang uang, suap dan masalah yang semacam ini. Riwayat yang saya bacakan tadi ingin mengatakan hal ini.

Mereka menjadi pemimpin atau tuan di dunia. Tapi bukan berarti kedermawanan sesuatu yang buruk atau baik. Benar, bila kedermawanan digunakan pada tujuan yang baik seperti untuk mendekatkan diri kepada Allah, membantu orang miskin dan mukmin, maka sudah jelas ini pekerjaan baik. Bila tujuan dari memberikan uang adalah untuk merealisasikan tujuan mulia dan diterima Allah, sudah barang tentu baik.

Bila tidak, dimana tujuan dari kedermawanan itu adalah materi dan tujuan duniawi atau tujuan buruk, demi meraih keinginan buruk, maka kedermawanan seperti ini adalah buruk. Dengan demikian, kalimat ini tidak berbicara soal nilai kedermawanan. Kalimat ini hanya ingin berbicara tentang sesuatu yang alami bahwa:

سادَةُ النّاس فِی الدُّنیا اَلأَسخیاء

"Pemimpin manusia di dunia adalah orang-orang dermawan", tapi bagaimana dengan di akhirat?

Di akhirat, para pemimpin manusia atau para tokoh masyarakat adalah mereka yang di mata manusia memiliki keagungan. Manusia yang bertakwa dan takut kepada Allah. Mereka yang timbangannya sangat berat. Mizan mereka berat.