Silaturrahim Memanjangkan Umur

Silaturrahim Memanjangkan Umur​

Seorang lelaki datang menemui Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Rasulullah! Ajari saya sebuah amalan yang menyebabkan Allah mencintai saya, masyarakat mencintai saya, dan dengan amalan tersebut Allah memperbanyak harta kekayaan saya, menjadikan badan saya sehat, umur saya panjang dan saya juga dibangkitkan bersama Anda!”
Rasulullah Saw bersabda, “Permintaanmu ada enam macam dan memerlukan enam keistimewaan sehingga engkau bisa mencapainya:
1. Bila engkau ingin dicintai oleh Allah, maka takutlah kepada Allah dan jagalah ketakwaan ilahi.
2. Bila engkau ingin dicintai masyarakat, maka berbuat baiklah kepada mereka dan jangan tamak kepada harta kekayaan mereka.
3. Bila engkau ingin hartamu diperbanyak oleh Allah, maka tunaikanlah zakatnya.
4. Bila engkau ingin badanmu disehatkan oleh Allah, maka banyak-banyaklah bersedekah.
5. Bila engkau ingin dipanjangkan umurmu oleh Allah, maka lakukanlah silaturrahim.
6. Bila engkau ingin dibangkitkan bersamaku oleh Allah, maka lamakanlah sujudmu di hadapan Allah. (Biharul Anwar, jilid 85, hal 164)

Betapa Bahagianya Orang-Orang Mukmin
Rasulullah Saw bersabda, “Begitu Allah menciptakan surga, Dia berfirman sebanyak tiga kali, “Betapa bahagianya orang-orang mukmin”.
Kemudian berfirman, “Barang siapa yang memiliki enam ciri khas, maka ia termasuk orang mukmin:
1. Orang yang jujur perkataannya.
2. Orang yang memenuhi janjinya.
3. Orang yang menjaga amanat.
4. Orang yang berbuat baik kepada ayah dan ibunya.
5. Orang yang menyambung tali silaturrahim dengan keluarganya.
6. Orang yang memohon ampunan atas segala dosanya. (Itsna Asyariyah, hal 228)

Keakraban dan Pertemuan
Diriwayatkan dari Imam Baqir as bahwa Rasulullah Saw bersabda, “Jibril mengabarkan kepadaku bahwa Allah Swt mengirim seorang malaikat ke bumi. Malaikat itu pergi dan sampai di depan pintu sebuah rumah dan di sana ada seorang lelaki meminta izin untuk masuk. Malaikat berkata kepadanya, “Ada urusan apa dengan pemilik rumah?”
Dia menjawab, “Dia adalah saudara muslimku. Karena Allah saya datang untuk menemuinya.”
Malaikat berkata, “Engkau tidak ada urusan lainnya lagi?”
Dia menjawab, “Tidak.”
Malaikat berkata, “Aku adalah utusan Allah untukmu. Allah mengirimkan salam untukmu dan berfirman, “Surga telah diwajibkan untukmu.”
Kemudian berkata, “Allah Swt berfirman, “Setiap muslim yang menemui muslim lainnya, sebenarnya dia tidak menemuinya, tapi menemui-Ku dan pahalanya adalah surga yang menjadi tanggung jawabku.” (Jami’us Sa’adat, jilid 2, hal 336)

Infak Kepada Keluarga
Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa memiliki beberapa biji kurma atau beberapa bulatan roti, atau beberapa uang dinar dan ingin menginfakkannya, maka pada derajat pertama adalah infakkanlah kepada ayah dan ibunya, dan pada derajat kedua, kepada dirinya, istri dan anaknya, dan pada derajat ketiga, kepada famili dan saudara semukminnya dan pada derajat keempat sebagai amal kebaikan dan yang keempat ini setelah semua yang telah disebutkan. (Neveshte-ye Salekan, hal 78)

Infak Tidak Pada Tempatnya
Rasulullah Saw mendengar bahwa seorang lelaki Anshar meninggal dunia dan meninggalkan anak-anak kecil. Sementara hartanya yang tidak seberapa diinfakkan di jalan Allah.
Rasulullah Saw berkata, “Bila sebelum ini dikabarkan kepadaku, maka aku tidak akan mengizinkannya dikubur di kuburan umat Islam. Dia telah meninggalkan anak-anak yang harus meminta-minta kepada orang lain.” (Neveshte-ye Salekan, hal 78)

Memutuskan Hubungan Silaturrahim
Ayat-Ayat Tentang Memutus Hubungan Silaturrahim
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (QS. Muhammad:22-23)
“Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS. Ra’d:25)
“(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.” (QS. Baqarah:27)

Hadis-Hadis Tentang Memutus Hubungan Silaturrahim
Rasulullah Saw bersabda, “Tiga kelompok orang tidak akan masuk surga; peminum khamr, tukang sihir dan pemutus hubungan silaturrahim.” (Hishal Shaduq)
Jangan memutus hubungan silaturrahim, meski engkau telah diputuskan. (terjemah Jami’us Sa’adat, jilid 2, hal 343)
Bila pada suatu masa ilmu berkembang tapi karena ilmu itu, amal tidak terlaksanakan dan lisan dari sisi ucapan bersatu, tapi hati berselisih dan terjadi pemutusan hubungan silaturrahim, maka pada saat itu Allah akan melaknat masyarakatnya dan menulikan telinga mereka sehingga tidak bisa mendengarkan kebenaran dan membutakan pandangan mereka sehingga tidak bisa melihat kebenaran. (I’Qabul Amal, hal 550)
Barang siapa yang menelantarkan keluarganya dan memutuskan hubungan silaturrahim, maka Allah tidak akan memberikan pahala kebaikan kepadanya, di saat orang-orang baik diberi pahala kebaikan dan dia akan dilantarkan [diserahkan kepada dirinya sendiri]. (I’Qabul Amal, hal 550)