Amalan Malam terakhir Ramadhan dan satu Syawal

Jika perjamuan telah selesai, maka sebagai mana layaknya seorang tamu yang hendak berpamitan, maka ada adab dan kesantunan yang sangat baik dilakukan. Adapun saat perjamuan Ramadhan berakhir maka beberapa adab ini dapat dilakukan saat berpisah dengan Bulan Ramadhan yang mulia. Adapun amalan-amalan tersebut adalah :

1. Mandi setelah terbenam matahari tanggal (malam 29 atau malam 30 ramadhan)

2. Membaca do’a ziarah kepada Rasulullah Muhammad saw dan keluarganya.

3. Melakukan sholat 10 rakaat ( 5 x 2 rakaat) dengan tatacara sebagai berikut:

Pada setiap rakaat dibaca al-Fatihah satu kali dan al – ikhlas 10 kali, serta pada setiap ruku’ dan sujud membaca Subhanalloh walhamdulilloh wa la ilaha illallohu wallohu akbar 10 kali. Setelah selesai sepuluh rakaat membaca istigfar sebanyak-banyaknya.

4. Disunahkan membaca doa perpisahan Ramadhan. Ada beberapa doa perpisahan dengan Ramadhan seperti doa perpisahan Imam Zainal Abidin as dan doa doa berikut : Do’a yang diriwayatkan oleh Jabir Bin Abdillah al Anshori ra, yang berasal dari Nabi SAWW,

اَللّـهُمَّ لا تَجْعَلْهُ اخرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيامِنا اِيّاهُ فَاِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْني مَرْحُوماً وَلا تَجْعَلني مَحْرُوماً

“Ya Allah, janganlah Kau jadikan saat ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidup. Seandainya Kau jadikan puasa ini sebagai puasa yang terakhir dalam hidupku, maka jadikanlah puasa yang dirahmati, dan janganlah Kau jadikan sebagai puasa yang tidak diterima.”

Do’a yang diriwayatkan oleh sayyid al-Thawus ra, yang berasal dari Imam Al Shadiq as:

اَللّـهُمَّ لا تَجْعَلْهُ آخرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيامي لِشَهْرِ رَمَضانَ وَاَعُوذُ بِكَ اَنْ يَطْلُعَ فَجرُ هذِهِ اللَّيْلَةِ إلاّ وَقَد غَفَرْتَ لي

“ Ya Allah, janganlah kau jadikan puasaku kali ini sebagai puasa Ramadhan yang penghabisan dalam hidupku. Aku berlindung kepada-Mu dari terbitnya fajar mala mini, kecuali telah Engkau ampuni segala dosaku.”

 

Amalan Satu Syawal

Adapun amalan-amalan yang dapat dilakukan pada satu Syawal adalah sebagai berikut:

1. Membaca takbir setelah shalat Subuhhingga shalat ‘Id Fitri.

2. Membaca doa berikut setelah shalat Subuh:

اَللّهُمَّ اِنّي تَوَجَّهْتُ اِلَيْكَ بِمُحَمَّد اَمَامِي

Allâhumma innî tawajjahtu ilayka bi-Muhammadin amâmî

“Ya Allah aku menghadap-Mu dengan Muhammad di depanku”

3. Mengeluarkan zakat fitrah sebelum shalat ‘Idul Fitri.

4. Mandi sunnah. Waktunya, dari fajar hingga pelaksaan shalat ‘Id. Sebelum hendak membaca:

اَللّهُمَّ اِيمَاناً بِكَ وَتَصْدِيقاً بِكِتَابِكَ، وَاتِّبَاعَ سُنَّةِ نَبيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ

Allâhumma imânan bika, wa tashdîqan bi-kitâbika, wattibâ’a sunnati nabiyyika Muhammadin shallallâhu ‘alayhi wa âlih(i).

“Ya Allah, kuatkan imanku pada-Mu, pembenaranku terhadap kitab-Mu, dan kepatuhanku terhadap sunnah Nabi-Mu Muhammad saw.”

Kemudian membaca Basmalah, lalu mulai mandi. Setelah mandi membaca doa berikut:

اَللّهُمَّ اجْعَلْهُ كَفَّارَةً لِذُنُوبِي وَطَهِّرْ دِينِي، اَللّهُمَّ اَذْهِبْ عَنِّي الدَّنَسَ

Allâhummaj’alhu kaffâratan li-dzunûbî, wa thahhir dînî, Allâhummadzhib ‘annid danasa.

Ya Allah, jadikan mandiku ini sebagai penghapus dosa-dosaku, dan sucikan keberagamaanku. Ya Allah, hilangkan dariku noda-noda dosa.

5. Memakai pakaian yang bagus dan wewangian. Dan disunnahkan shalat ‘Id di lapangan di bawah langit, tanpa atap (kecuali di Mekkah).

6. Berbuka di permulaan siang (makan pagi) sebelum shalat ‘Id. Yang utama berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis, dan menelan sedikit Turbah Husayni karena ia merupakan penawar setiap penyakit.

7. Pergi untuk shalat ‘Id sesudah terbit matahari. Dan sebelum pergi hendaknya membaca “Doa sebelum Pergi ke shalat Idul Fitri”.

8. Shalat ‘Idul Fitri, dan membaca doa qunut khusus pada iedul fitri sebagai berikut:

اَللّهُمَّ اَهْلَ الْكِبْرِيَاءِ وَالْعَظَمَةِ، وَاَهْلَ الْجُودِ وَالْجَبَرُوتِ، وَاَهْلَ الْعَفْوِ وَالرَّحْمَةِ، وَاَهْلَ التَّقْوَى وَالْمَغْفِرَةِ، اَسْاَلُكَ بِحَقِّ هَذَا الْيَومِ الَّذِي جَعَلْتَهُ لِلْمُسْلِمينَ عِيْدًا، وَلِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ ذُخْرًا وَشَرَفًا وَمَزِيْدًا، اَنْ تُصَلِّيَ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُدْخِلَنِي فِي كُلِّ خَيْرٍ اَدْخَلْتَ فِيهِ مُحَمَّداً وَآلَ مُحَمَّدٍ، وَاَنْ تُخْرِجَنِي مِنْ كُلِّ سُوءٍ اَخْرَجْتَ مِنْهُ مُحَمَّدًا وَآلَ مُحَمَّدٍ صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمْ، اَللَّهُمَّ اِنِّي اَسْاَلُكَ خَيْرَ مَا سَأَلَكَ مِنْهُ عِبَادُكَ الصَّالِحُونَ، وَاَعُوذُ بِكَ مِمَّا اسْتَعَاذَ مِنْهُ عِبَادُكَ الْصَّالِحُونَ

Allâhumma Ahlal kibriyâi wal-‘azhamah, wa Ahlal jâd wal-jabarût, wa Ahlal ‘afwi war-rahmah, wa Ahlat taqwâ wal maghfirah. Asa-aluka bihaqqi hâdzal yawmi alladzî ja’altahu lil-muslimîna ‘îdan, wa li-Muhammadin shallallâhu ‘alayhi wa âlihi dzukhran wa mazîdan, an tushalliya ‘alâ Muhammadin wa âli Muhammad, wa an tudkhilanî fî kulli khayrin adkhalta fîhi Muhammadan wa âla Muhammad, wa an tukhrijanî min kulli sûin akhrajta minhu Muhammadan wa âla Muhammad shalawâtuka ‘alayhi wa ‘alayhim. Allâhumma innî as-aluka khayra mâ sa-alaka ‘ibâdukash shâlihûn, wa a’ûdzu bika mimmâ ista’âdza minhu ‘ibâdukash shâlihûn(a).

Ya Allah, wahai Pemilik kebesaran dan keagungan, wahai Pemilik kedermawanan dan jabarut, wahai Pemilik pengampunan dan kasih sayang, wahai Pemilik takwa dan maghfirah. Aku memohon kepada-Mu dengan hak hari ini, yang Kau jadikan hari besar bagi kaum muslimin, dan dengan keagungan dan kemuliaan Muhammad dan keluarganya, sampaikan shalawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad, masukkan aku pada setiap kebaikan yang Kau masukkan ke dalamnya Muhammad dan keluarganya, keluarkan aku dari setiap keburukan yang Kau keluarkan darimya Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu yang terbaik dari apa yang dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh. Aku memohon perlindungan kepada-Mu dari segala apa yang perlindungannya dimohon oleh hamba-hamba-Mu yang shaleh.

9. Membaca Tasbih Az-Zahra’. Dan disunnahkan pulang dari shalat lewat jalan yang berbeda dari jalan berangkatnya, sambil mendoakan kaum mukminin semoga amal mereka diterima oleh Allah swt.

10. Ziarah (membaca doa ziarah) kepada Imam Husein (sa).

11. Membaca doa Nudbah.