Baju Lebaran Imam Hasan dan Imam Husain a.s.

Suasana Hari Raya Idul Fitri sudah mulai terasa. Semua orang berbahagia menyambut kedatangannya. Mereka mulai membersihkan rumah, menyiapkan baju dan lain sebagainya.
Anak-anak juga berkumpul di masjid-masjid guna mempersiapkan atraksi drum band untuk menghibur masyarakat. Di sela-sela latihan, mereka saling menceritakan pakaian dan sepatu baru yang sudah mereka beli untuk dipakai pada hari Raya, kecuali Zainal yang diam menjadi pendengar setia obrolan teman-temannya. Zainal malu untuk mengatakan bahwa dia belum membeli apa pun.
Setelah latihan dia segera pulang dan menceritakan kepada ibunya. Ibunya tersenyum dan menjawab, “Sabar sayang, Insyaallah, Ayah segera pulang dengan membawa rezeki, setelah itu kita langsung membeli baju.”
Zainal bahagia sekali mendengarnya.
Ibunya berkata, “Sayangku! Sini duduk di dekat ibu. Ibu akan menceritakan cerita indah untukmu:
“Diriwayatkan bahwa Imam Hasan dan Imam Husain a.s. melihat teman-temannya sedang berbahagia menyambut Hari Raya dengan pakaian baru. Melihat pemandangan itu mereka segera pulang dan bertanya kepada ibunya, “Wahai Ibunda, teman-temanku telah menyiapkan baju baru untuk menyambut datangnya hari Raya, mengapa ibunda belum menyiapkan untuk kami?”
Sang Ibunda, Sayyidah Fatimah a.s. menjawab dengan senyum indahnya, “Sesungguhnya baju kalian sudah ibu siapkan, sekarang masih berada di tukang jahit.”
Mereka berdua a.s. memeluk sang ibunda dengan bahagia.
Hari berlalu, hingga malam hari raya pun tiba. Mereka berdua mengulangi pertanyaan yang sama, “Wahai Ibunda,  apakah baju baru kami sudah siap?”
Sayyidah Fatimah a.s. hanya terdiam dan berusaha menenangkan mereka. Hati beliau sangat sedih melihat keduanya putranya.
Tiba-tiba, “tok tok tok” terdengar suara ketukan pintu. Beliau a.s. bergegas menuju pintu, sambil berkata, “Siapa?”
Orang yang mengetuk pintu menjawab, “Wahai putri Rasulullah saw. aku adalah tukang jahit, aku datang membawa pakaian. Maka beliau pun membuka pintu. Ditemuinya seseorang dengan membawa sebuah kotak  yang telah dihias rapi lalu diberikan kepada Sayyidah Fatimah a.s.
Beliau a.s. segera membuka kotak tersebut dengan bahagia. Beliau melihat di dalamnya terdapat dua buah gamis, dua helai celana, dua baju sejuk, dua serban serta dua pasang sepatu hitam. Sayyidah Fatimah a.s. merasa bahagia sekali, lalu memanggil kedua putera tercintanya dan memakaikannya kepada mereka.
Keesokan harinya Rasulullah saw. datang berkunjung dan melihat kedua cucunya sangat ceria dengan pakaian baru mereka. Rasulullah saw. mendekati mereka lalu menggendong dan menciumi mereka.
Rasulullah saw. bertanya kepada Sayyidah Fatimah a.s., “Apakah engkau melihat tukang jahit tersebut?”
Sayyidah Fatimah a.s. menjawab, “Ya, aku melihatnya.”
Lalu Rasulullah saw. bersabda, “Dia bukanlah tukang jahit, melainkan Malaikat Ridwan penjaga surga.”
Sayyidah Fatimah a.s. berbahagia mendengarnya, karena kedua puteranya tidak hanya menggunakan baju baru, tapi baju surga yang dibawa oleh malaikat.”
“Nah, Zainal puteraku! Bersabarlah, Ibu tahu engkau adalah puteraku yang saleh, maka aku yakin Allah swt akan membuatmu bahagia,” kata sang bunda.