Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

PERAN IBADAH DALAM MENCEGAH MAKSIAT

1 Pendapat 05.0 / 5

Apabila ibadah dijalankan secara benar, maka selain memberikan manfaat spiritual, ia juga akan berperan  dalam mencegah maksiat.

Alquran menjelaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk membentuk ketakwaan dan penyucian jiwa:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa.(Q.S Al-Baqarah: 183)

Ibadah shalat merupakan sarana untuk menjauhkan diri dari perbuatan keji dan dosa. Alquran menjelaskan:

ٱتْلُ ما أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتابِ وَ أَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهى‏ عَنِ الْفَحْشاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ ما تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al-Ankabut: 45).

Masalah ini juga dijelaskan dalam berbagai riwayat:

Rasul saw bersabda: “Perumpamaan shalat bagaikan sungai yang mengalir, setiap kali seseorang melakukan shalat, maka gugurlah dosa-dosa yang terjadi diantara dua shalat yang dikerjakan(nya).”

Imam Ja’far As-Shadiq berkata: “Barangsiapa yang hendak mengetahui bahwa shalatnya diterima atau tidak, maka hendaklah ia melihat apakah shalatnya itu telah mencegahnya dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Shalatnya diterima sesuai dengan sejauh mana ia menjauhkan diri dari maksiat.”

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata: “Allah swt menjadikan shalat sebagai penyyuci jiwa dari kesombongan, dan menjadikan nahi munkar sebagai pencegah dosa bagi orang-orang yang bodoh.”

Pada dasarnya muslim yang benar-benar menjalankan shalat, puasa dan haji, akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang membatalkan ibadah-ibadah (tersebut). Sikap menjauhkan diri dari dosa merupakan sebuah bentuk latihan dan mendidik sikap istiqomah dalam menghadapi dosa. Sebab, menghindarkan diri dari dosa berhubungan erat dengan tekad dan sikap istiqomah.