PERAN IBADAH DALAM MENCEGAH MAKSIAT

Apabila ibadah dijalankan secara benar, maka selain memberikan manfaat spiritual, ia juga akan berperan  dalam mencegah maksiat.

Alquran menjelaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk membentuk ketakwaan dan penyucian jiwa:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَ

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, supaya kamu bertakwa.(Q.S Al-Baqarah: 183)

Ibadah shalat merupakan sarana untuk menjauhkan diri dari perbuatan keji dan dosa. Alquran menjelaskan:

ٱتْلُ ما أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتابِ وَ أَقِمِ الصَّلاةَ إِنَّ الصَّلاةَ تَنْهى‏ عَنِ الْفَحْشاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ لَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ ما تَصْنَعُونَ

Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari al-Kitab (Al-Qur’an) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Q.S Al-Ankabut: 45).

Masalah ini juga dijelaskan dalam berbagai riwayat:

Rasul saw bersabda: “Perumpamaan shalat bagaikan sungai yang mengalir, setiap kali seseorang melakukan shalat, maka gugurlah dosa-dosa yang terjadi diantara dua shalat yang dikerjakan(nya).”

Imam Ja’far As-Shadiq berkata: “Barangsiapa yang hendak mengetahui bahwa shalatnya diterima atau tidak, maka hendaklah ia melihat apakah shalatnya itu telah mencegahnya dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar. Shalatnya diterima sesuai dengan sejauh mana ia menjauhkan diri dari maksiat.”

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata: “Allah swt menjadikan shalat sebagai penyyuci jiwa dari kesombongan, dan menjadikan nahi munkar sebagai pencegah dosa bagi orang-orang yang bodoh.”

Pada dasarnya muslim yang benar-benar menjalankan shalat, puasa dan haji, akan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang membatalkan ibadah-ibadah (tersebut). Sikap menjauhkan diri dari dosa merupakan sebuah bentuk latihan dan mendidik sikap istiqomah dalam menghadapi dosa. Sebab, menghindarkan diri dari dosa berhubungan erat dengan tekad dan sikap istiqomah.