Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Benarkah Islam Anti Kemajuan dan Teknologi?

1 Pendapat 05.0 / 5

Seiring berjalannya waktu, islam selalu dituduh sebagai agama yang kolot, kuno dan ketinggalan zaman. Musuh melakukan berbagai usaha untuk menampilkan islam sebagai agama yang primitif dan alergi terhadap kemajuan ilmu dan teknologi. Padahal, islam sangat sangat memperhatikan ilmu pengetahuan. Bagi islam, ilmu adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan dunia maupun akhirat. Mari kita simak beberapa ayat berikut, Allah Berfirman :

قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ

Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS.Az-Zumar:9)

Dengan nada bertanya, ayat ini menyebutkan apakah sama orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sungguh jauh berbeda ! Dan hanya orang berakal yang memikirkan hal ini.   Kemudian dalam ayat lain Allah Berfirman,

يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ

“Allah akan Mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat.” (QS.Al-Mujadalah:11)

Semakin jelas perbedaan orang berilmu dan yang tidak berilmu. Dengan gamblang Allah Sebutkan bahwa ilmu dapat menaikkan derajat seseorang melebihi yang lainnya.

Bahkan jika kita perhatikan sejarah Al-Qur’an, Allah awali 30 Juz ayat-ayat suci-Nya, yang menjadi pedoman umat manusia, yang menjadi Mukjizat terbesar sepanjang masa ini dengan ayat tentang pentingnya menimba ilmu. Allah berfirman,

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhan-mu yang Menciptakan.” (QS.Al-Alaq:1)

Ayat ini adalah simbol bahwa Islam datang untuk menghapus segala kebodohan yang menjangkiti umat manusia. Bacalah ! Pelajari semua ilmu, bukan hanya ilmu agama (walaupun ilmu agama adalah yang terpenting). Namun pelajari semuanya untuk memakmurkan kehidupan dunia. Karena tanpa ilmu, dunia akan segera hancur ditangan manusia.

Dan yang lebih menarik lagi, Allah Jelaskan bahwa yang takut kepada-Nya hanya orang-orang yang memiliki ilmu.

إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاء

“Di antara hamba-hamba Allah yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama.” (QS.Fathir:28)

Ulama disini bukan hanya orang-orang yang ahli agama. Ayat ini tidak sedang berbicara tentang ilmu agama, bahkan ayat sebelumnya sedang berbicara tentang sains. Tentang hujan dan tumbuh-tumbuhan dan gunung-gunung. Jadi apapun ilmunya, selagi atas nama Allah dan dengan tujuan untuk memakmurkan bumi Allah maka itulah yang akan membuatnya semakin takut kepada Allah.

Semakin tinggi ilmunya semakin sadar hatinya. Bukankah kita sering mendengar ilmuwan yang masuk islam karena meneliti ayat Al-Qur’an yang berkaitan tentang teknologi dan sains?

Namun apabila menguasai bermacam ilmu agama tapi tak membuat hatinya takut kepada Allah maka menurut ayat ini dia bukanlah ulama’. Ia tak jauh berbeda dengan komputer yang dapat menyimpan bermacam file, tapi ia tetaplah robot tanpa akal dan ruh. Tak memiliki nilai sama sekali.

Ia pandai berbicara agama tapi hatinya sama sekali tak tersentuh. Dia mampu menghafal Al-Qur’an dan ribuan hadist tapi hatinya tak memiliki rasa takut kepada Allah swt. Bahkan ia rela menjual ayat-ayat-Nya demi keuntungan duniawi yang tak seberapa.

Karena itu, Iqro’ ! bacalah semua ilmu ! tapi tetaplah berpegang pada Bismi Robbik, dengan nama Tuhanmu. Maka semakin ilmu bertambah, hati akan semakin takut kepada Allah swt.

قُلْ آمِنُواْ بِهِ أَوْ لاَ تُؤْمِنُواْ إِنَّ الَّذِينَ أُوتُواْ الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّداً

Katakanlah (Muhammad), “Berimanlah kamu kepadanya (al-Quran) atau tidak usah beriman (sama saja bagi Allah). Sesungguhnya orang yang telah diberi pengetahuan sebelumnya, apabila (al-Quran) dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah, bersujud,” (QS.Al-Isra’:107)