Kisah-Kisah Nasehat Penuh Pelajaran Terkait Hak Tetangga

Nasihat Lukman as

Lukman as berkata, “Putraku sayang! Ketahuilah bahwa aku telah mengabdi kepada empat ratus nabi dan aku memilih empat kalimat dari mereka:

1. Jagalah hati saat salat [salat dengan kehadiran hati].

2. Jagalah tenggorokan di hadapan hidangan makanan [makanan apa yang harus engkau makan dan seberapa banyak yang harus engkau makan].

3. Jagalah matamu saat di rumah orang.

4. Jagalah mulutmu saat berada di tengah-tengah masyarakat. (Itsna Asyariah, bab 4, hal 177)

Doa Imam Sajjad as Untuk Tetangga

Ya Allah sampaikan rahmat untuk Muhammad dan keluarganya. Bantulah saya dengan sebaik-baiknya dalam menjaga hak tetangga dan orang-orang yang mencintai saya yang mengetahui hak kami dan menentang musuh-musuh kami. Berilah mereka taufik untuk menegakkan agama-Mu dan menerima adab-Mu yang baik.

Sukseskanlah mereka dalam berbuat baik kepada orang-orang yang lemah dari mereka dan menebus kemiskinan mereka dan menjenguk orang-orang yang sakit dari mereka dan mengarahkan orang-orang yang mencari hidayah dari mereka dan menginginkan kebaikan untuk orang-orang yang meminta musyawarah dari mereka dan menemui orang-orang yang baru bergabung dengan mereka dan menutupi rahasia-rahasia mereka dan menutupi aib-aib mereka dan menolong orang-orang yang teraniaya dari mereka dan bersikap baik dan membantu dalam peralatan rumah dan memperhatikan mereka dalam memberi hal-hal yang diperlukan sebelum diminta.

Ya Allah, tetapkanlah saya untuk bisa membalas kebaikan atas perbuatan buruk mereka dan memaafkan kezaliman mereka dan menganggap baik mereka dan membelai kepala mereka dengan penuh kasih sayang dan menundukkan pandanganku atas penjagaan mereka dan bisa bergaul dengan mereka dengan penuh kasih sayang dan menjaga kasih sayang saat mereka tidak ada dan merasa senang atas kelanggengan nikmat mereka. Juga menetapkan apa saja untuk mereka apa yang saya tetapkan untuk keluargaku dan apa yang saya maukan untuk orang orang-orang tertentu saya, saya maukan juga untuk mereka.

Ya Allah sampaikanlah rahmat untuk Muhammad dan keluarganya. Tetapkan saya mendapatkan perilaku seperti ini dari mereka dan tetapkanlah untuk saya keuntungan yang paling sempurna terkait apa yang ada pada mereka. Tambahkanlah kepekaan hati mereka dalam hakku dan pengetahuan tentang keutamaanku sehingga mereka bahagia karenaku dan aku juga bahagia karena mereka. Kabulkanlah doaku wahai Tuhan semesta alam. (doa 26 Sahifah Sajjadiyah)

Kisah-Kisah Penuh Pelajaran Terkait Hak Tetangga

Aturan-Aturan Dari Rasulullah Saw

1. Abu Sa’id salah satu sahabat Rasulullah Saw meminta izin untuk masuk ke dalam rumah Rasulullah Saw, sementara dia dalam keadaan berdiri di depan pintu rumah beliau. Rasulullah Saw berkata, “Ketika meminta izin jangan berdiri di depan pintu."

2. Rasulullah Saw sendiri ketika datang ke rumah seseorang, beliau tidak berdiri di depan pintu, tapi berdiri di samping kanan atau kiri dan berkata, “Assalamu alaikum”. Dengan cara ini beliau meminta izin untuk masuk. Karena pada zaman itu belum terbiasa memasang kelambu di pintu.

3. Seorang lelaki bertanya kepada Rasulullah Saw, “Apakah saya harus meminta izin ketika mau masuk ke rumah ibuku?”

Rasulullah Saw menjawab, “Iya.”

Dia berkata, “Ibuku tidak punya pembantu selain saya. Tetapkah saya harus meminta izin?”

Rasulullah Saw berkata, “Apakah engkau mau melihat ibumu dalam keadaan telanjang?”

Dia menjawab, “Tidak.”

Rasulullah Saw berkata, “Kalau demikian, maka mintalah izin kepadanya.”

4. Rasulullah Saw ketika mau masuk ke dalam rumah putrinya Fathimah as, pertama beliau datang ke pintu dan mendorongnya ke belekang sedikit kemudian berkata, “Assalamu alaikum”. Fathimah as menjawab salam ayahnya. Kemudian Rasulullah Saw berkata, “Apakah saya boleh masuk?”

Fathimah as menjawab, “Silahkan masuk wahai Rasulullah!”

Rasulullah Saw berkata, “Apakah orang yang bersama aku juga boleh masuk?”

Fathimah as menjawab, “Saya tidak pakai kerudung.”

Ketika beliau sudah memaki kerudung, kembali Rasulullah Saw mengucapkan salam dan Fathimah as menjawab salamnya dan beliau kembali meminta izin untuk dirinya sendiri. Setelah mendapatkan persetujuan dari Fathimah as, beliau meminta izin masuk untuk orang yang bersamanya; Jabir bin Abdullah.

Hadis ini menunjukkan dengan baik bahwa Rasulullah betapa detilnya Rasulullah dalam menjaga poin-poin ini dimana beliau sebagai teladan dan contoh bagi seluruh umat Islam. (Tafsir Namuneh, jilid 14, hal 430)