Kerinduan Allah kepada Taubatnya Para Pemuda

Masa muda adalah masa kekuatan diantara dua kelemahan. Masa emas diantara masa kecil dan masa tua. Allah swt Berfirman,

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِن بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفاً وَشَيْبَةً

“Allah-lah yang Menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia Menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia Menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.” (QS.ar-Rum:54)

Saudaraku para pemuda, tahukah kita bahwa Allah swt lebih senang melihat taubat kita daripada taubatnya orang-orang tua?

Suara tangisan dan rintihan pemuda yang menyesal dan memohon ampun atas dosa-dosanya sangat dirindukan oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda,

“Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai Allah melebihi pemuda yang bertaubat.”

 

Di waktu yang lain beliau pun bersabda,

“Tidak ada seorang pemuda pun yang beribadah kepada Allah hingga ia meninggal dalam keadaan itu kecuali Allah akan memberikan kepadanya pahala 99 siddiq.”

 

Sayyidina Ali bin Abi tholib pernah berkata,

“Taubat itu baik, namun untuk pemuda itu lebih baik.”

Akankah sabda-sabda Nabi ini tidak menggugah hati kita untuk kembali kepada-Nya. Akankah kita akan menyia-nyiakan kerinduan Allah pada para pemuda yang bertaubat? Dalam Hadist Qudsi-Nya, Allah berfirman,

“Wahai pemuda yang menyerahkan masa mudanya untuk-Ku, yang meninggalkan syahwatnya (karena-Ku). Engkau bagiku seperti sebagian malaikat-Ku.”

Mari kita manfaatkan bulan bonus dan ampunan ini untuk mensucikan diri dan kembali kepada-Nya. Karena Dia lah Arhamur Rohimin.