Bagaimana Cara Hidup dengan Beban yang Ringan?

Kehidupan dunia merupakan perjalanan panjang yang penuh rintangan dan sangat baik bagi manusia apabila memiliki beban yang ringan dalam perjalanan ini. oleh sebab itu, perlu untuk diketahui bagaimana dapat hidup dengan beban yang ringan. Sehingga, perjalanan ini dapat dilakukan tanpa susah payah?

Imam Ali as mengajarkan sebuah perjalanan tanpa susah payah dalam sebuah misal yang indah, beliau mengatakan: “para musafir pada umumnya berpikir untuk  menitipkan barang bawaannya kepada orang lain dan perbuatan ini dinilai sebagai suatu kecerdikan.” Dengan kata lain, musafir yang barang bawaannya sangat banyak selalu berharap mempunyai teman seperjalanan sehingga dapat membantunya memikul beban tanpa harus keluar biaya. Akal juga akan memuji perilaku semacam ini, yakni tidak ada yang lebih baik dari sebuah perjalanan dengan beban ringan dan menitipkan beban-beban yang berat kepada orang lain dan menerimanya kembali di temat tujuan. Tidak ada orang berakal yang tidak menginginkan hal yang seperti ini. apabila ditawarkan kepadanya. Sudah pasti ia tidak akan menolak. Rasio dan hukum rasional berkata, “Titipkan beban perjalananmu kepada orang lain sehingga engkau dapat berjalan degan beban yang ringan”.

Namun, sayang sekali, dalam perjalanan dunia tidak banyak orang yang berpikir seperti itu dan melakukannya. Yakni tidak banyak orang di dunia yang mau memberikan harta bendanya yang lebih dan tidak dibutuhkan kepada mereka yang membutuhkan untuk diambil kembali saat dibutuhkan di akhirat. Tak diragukan lagi bahwa orang-orang yang seperti ini adalah orang-orang yang cerdik dan pandai; memberikan apa yang sementara ini tidak dibutuhkan kepada fakir miskin untuk diambil kembali saat dibutuhkan di akhirat. Sementara banyak orang yang bahkan tidak mau membayarkan kewajiban-kewajiban syar’inya (wujuhat syar’iyah) dan hanya melihat dunia saja. Tetapi kelompok di atas telah menghitung untung-rugi kehidupan dunia dengan baik sampai pada kesimpulan yang baik, bahwa dunai adalah perjalanan dan dalam perjalanan lebih baik berbeban ringan dan disitulah kecerdikan yang sesungguhnya.

Betapa indah apa yang diungkapkan Imam Ali as. beliau memahamkan kepada kita bahwa dunia adalah sebuah perjalanan, setiap perjalanan membutuhkan bekal. Nah, apabila ada orang yang hendak membawakan beban kita dan di serahkan kembali pada saat kita butuhkan, sudah barang tentu kita akan menerima tawarannya agar perjalanan kita menjadi ringan dan tidak melelahkan. Selain beban kita menjadi ringan, tidak ada biaya tambahan yang kita keluarkan dan nanti akan kita ambil berlipat ganda saat dibutuhkan. Oleh sebab itu, sangatlah rasional dan masuk akal bila kita memberikan harta benda duniawi kita kepada orang lain.

Allah Swt berfirman, “Siapakah yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah swt), maka Allah Swt akan melipat-gandakan pembayaran kepadanya dengan lipatan yang banyak.”

Apa yang bisa lebih indah dan lebih jelas dari ayat ini?! Allah yang memiliki segala-galanya; keberadaan, hidup dan harta kita dari-Nya dan Dialah yang memberikan semua itu pada kita, kemudian Allah Swt berkata, “harta yang aku berikan padamu pinjamkan barang sejenak pada-Ku (yakni pinjamkan kepada kaum fakir dan miskin), kelak akan kukembalikan padamu secara berlipat.

Nah, apabila kalian telah menerima pernyataan Allah Jalla Jalaluh ini, maka mengapa kalian tidak melakukannya?! Apabila kalian tidak mau melakukannya, hal ini sama artinya dengan kalian tidak menerima serta tidak percaya pada firman-Nya. Dalam qardh al-hasanah ini, bagaimana kalian tidak mau menerima keuntungan 700% dari sisi Allah Swt dan mau menerima 20% keuntungan dari orang lain?! Mengapa kalian mau menerima ini dan menolak itu?! Bukankah ini merupakan tanda bahwa keyakinan dan keimananmu kepada Allah dan akhirat sangat lemah? Apabila kalian percaya kepada Allah yang Maha Memberi anugrah, kini sementara kalian masih dalam perjalanan dan membawa beban yang berat, carilah segera orang yang mau meringankan bebanmu dan menyerahkan kembali pada kalian saat dibutuhkan di akhirat nanti.

Pergunakanlah dengan baik kesempatan emas ini dan segera ringankan beban perjalanan akhiratmu. Adakah yang lebih baik dari meringankan beban kehidupan dunia yang menyesakkan dan mengambilnya kembali saat dibutuhkan. Jangan sekali-kali kalian mengira bahwa dalam perbuatan ini, kalian telah melakukan kesalahan dan berakibat kerugian, tetapi ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga dan harus digunakan. Segera letakkan beban kalian di atas pundak orang lain dan jangan menunggu mereka meminta pinjaman pada kalian, tetapi berikan sebanyak mungkin yang kalian miliki kepada mereka dan lebih banyak lagi. Ketahuilah bahwa sedikitpun dari harta yang kalian berikan tidak akan pernah hilang, harta itu akan terjaga bahkan menjadi berlipat ganda. Maka itu, ringankanlah beban kalian sebanyak mungkin! Perlu diwaspadai, apabila engkau mampu melakukan peringanan beban sekarang, jangan pernah menundanya. Karena, besar kemungkinan di hari-hari berikut, kamu tidak bisa lagi melakukan hal itu. Ketika hari ini kamu bisa berbuat, memiliki kemampuan dan ada yang menerima dari kalian, pergunakanlah kesempatan berharga ini dengan sebaik-baiknya.