Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Kebanggaan Menjadi Pengikut Nabi Muhammad Saw(bagian1)

1 Pendapat 05.0 / 5

Hari ini adalah saat-saat terbenamnya kehidupan seorang tokoh suci dan agung yang pernah ada sepanjang sejarah umat manusia. Meski hidup tidak lebih dari 63 tahun, namun ia telah mengajarkan pelajaran hidup yang benar dan manusiawi kepada umat manusia untuk selamanya. Dalam Surat Al A'raf ayat 157 dijelaskan bahwa dia membuang dari umat manusia beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka.

Ia menebarkan wewangian Tauhid di tengah kehidupan "masyarakat tanpa jiwa" dan membangkitkan kesadaran setiap orang. Karena setiap nabi membawa pesan yang sama, maka mereka datang untuk mengajak umat manusia meninggalkan penyembahan dunia, kebodohan, egoisme dan dendam, serta menyeru kepada cinta, persaudaraan, pengorbanan dan kehidupan yang luhur.

Masyarakat menyadari bahwa ia tidak pernah ternodai oleh sentimen dan ketergantungan pada suatu kaum atau fanatisme kesukuan, baik dalam keyakinan maupun tindakan. Ia adalah jendela untuk memahami hakikat semesta dan pintu menuju ajaran-ajaran Ilahi bagi umat manusia.

Ia tidak lain adalah Muhammad bin Abdullah, nabi terakhir utusan Tuhan. Ia yang disebut Al Quran "Sirajul Munir" (cahaya penerang) dan "Rahmatan Lil Aalamin" (rahmat bagi seluruh alam). Tanggal 28 Safar tersiar sebuah berita yang membuat gempar warga kota Madinah. Nabi Agung Islam, dikabarkan telah meninggal dunia dan semua larut dalam kesedihan.

Beliau mewariskan ajaran luhur yang setelah berlalu beradab-abad lamanya, daya tarik dan kemuliannya masih terus menyebarluas. Nama dan ajarannya selalu dikenang di dunia karena keagungan dan kebesarannya. Peringatan wafatnya Nabi Muhammad Saw mengingatkan tentang keluhuran martabat dan rahmat agung utusan Tuhan bagi seluruh alam.

Shalawat dan salam selalu kita sampaikan kepada beliau dan keluarga sucinya, sebagaimana juga Allah Swt dan para malaikat selalu mengirimkan shalawat dan salam kepada beliau. Sekarang, sekian abad setelah wafatnya Nabi Muhammad Saw, intelektual dan pemikir dunia mengakui bahwa beliau dengan ajaran yang bijaksana, konstruktif dan bernilai, telah mengubah dunia, dan ajaran itu akan selalu dibutuhkan oleh umat manusia hingga akhir zaman.

Keberadaan Nabi Muhammad Saw yang merupakan nabi dan manusia paling mulia di muka bumi, adalah untuk membebaskan umat manusia dari tawanan dan penghambaan kepada sesama makhluk. Ketika Annemarie Schimmel, Islamolog terkemuka Jerman ditanya apakah ia seorang Muslim atau bukan, ia menjawab, "Saya tidak tahu, saya hanya bisa berkata bahwa saya menghormati Nabi Muhammad Saw dan pemilik kota ini (Madinah)."   

Annemarie Schimmel pernah menulis, peran unggul Nabi Islam dalam mengubah jiwa manusia, sudah dikenal luas. Nabi Muhammad Saw menghidupkan jiwa manusia bukan fisiknya. Ia membebaskan pemikiran manusia dari kebodohan dan itu berlaku di seluruh dunia.

Ia, kata Schimmel, mengajarkan umat manusia tentang penggunaan yang tepat atas mata dan telinga, ilmu pengetahuan dan pemikiran. Ia menyampaikan kabar gembira dari Tuhan bahwa manusia dapat menaklukkan matahari, bulan, langit dan bumi. Oleh karena itu, bagi setiap manusia, memuji pemuka agung dan pemurah ini, dapat membawa kebahagiaan yang besar.     

Nabi Muhammad Saw di bawah naungan ajaran Islam dan dengan kepemimpinan berlandaskan agama dan akhlak, berhasil mengubah dunia dan mendidik pribadi-pribadi agung sepanjang sejarah seperti Imam Ali as, pada kenyataannya Imam Ali bisa dianggap sebagai mukjizat pendidikan Nabi Muhammad Saw.

Setiap nabi membawa atau meneruskan ajaran dan syariat Tuhan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat dan peradabannya. Kemudian ketika sampai ke masa Nabi Muhammad Saw, di saat umat manusia sudah mencapai kedewasaan sosial sedemikian rupa dan syariat Tuhan mencapai kesempurnaan, beliau mengumumkan Islam sebagai nama resmi agama Tuhan.

Rasulullah Saw datang membawa pesan Islam dan menunjukkan jalan kepada umat manusia sehingga mereka bisa mencapai kebahagiaan abadi. Namun sepanjang sejarah, kekuatan-kekuatan otoriter dan diktator dunia selalu berusaha menghapus ajaran luhur Ilahi ini, tapi berdasarkan sunnatullah, Islam terus menyebarluas ke seantero jagat.