Tanpa 3 Syarat Ini Pintu Hidayah Takkan Terbuka


Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُجَادِلُ فِي اللَّهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَلَا هُدًى وَلَا كِتَابٍ مُنِيرٍ

“Dan di antara manusia ada orang-orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang bercahaya.” (QS.al-Hajj:8)

Dalam ayat ini dijelaskan bahwa ada orang-orang suka berdebat tentang Allah (dengan tujuan untuk menolak kebenaran). Namun sebenarnya mereka membantah dan berdebat tanpa menggunakan ilmu, tanpa petunjuk ataupun kitab yang bercahaya.

Kali ini kita akan bertanya, apa perbedaan ilmu, petunjuk dan kitab dalam ayat ini?

– Ilmu adalah suatu kemampuan yang diperoleh manusia melalui akalnya.

– Sementara hidayah (petunjuk) adalah bimbingan yang diberikan oleh para nabi, guru atau ulama’ yang menunjukkan jalan untuk mencapai tujuan.

– Dan kitab yang bercahaya dalam ayat ini adalah kitab-kitab samawi yang menerangi hati manusia melalui wahyu.

Nah, mereka yang keras kepala dan suka berdebat tentang Keberadaan Allah, Kekuasaan-Nya ataupun segala sesuatu yang berkaitan dengan-Nya sebenarnya tak memiliki dasar ilmu, tak ada guru yang membimbing apalagi merujuk pada kitab-kitab samawi. Tujuan mereka adalah menolak kebenaran yang telah tampak dengan jelas didepan mata. Modal mereka hanyalah kesombongan dan gengsi semata.

Padahal nyatanya, seseorang tidak akan mendapatkan hidayah tanpa melalui 3 jalur diatas (ilmu dengan belajar, guru untuk memberi bimbingan dan kitab samawi yang memberi petunjuk kebenaran). Maka siapapun yang meninggalkan 3 hal ini maka ia akan terperosok kedalam jurang kesesatan dan kerugian yang nyata.