Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

MANUSIA YANG MAMPU MENGALAHKAN DIRINYA

1 Pendapat 05.0 / 5

 “Tidak banyak orang yang mampu menyampaikan sesuatu dengan bahasa yang sederhana..”

“Banyak orang yang sibuk berbicara dengan gaya bahasa yang tinggi. Ia pintar memang, tetapi tidak cerdas. Orang cerdas adalah orang yang mampu membungkus perkara yang sulit, menjadi sebuah bahasa sederhana dimana orang awampun mampu menerimanya..”

“Banyak orang yang tidak mampu menempatkan dirinya, dengan siapa ia bicara. Ia menganggap semua orang mempunyai kapasitas yang sama dengan dirinya. Apalagi ketika ia sudah mempunyai gelar yang tinggi, lebih sulit lagi ia menyederhanakan bahasa penyampaiannya.. “

“Ada lagi tipe orang yang ingin meninggikan dirinya. Ia berbicara dengan bahasa sulit, bukan dengan maksud untuk membuat orang mengerti, tetapi supaya orang menganggap dirinya pintar.

Akhirnya pesan yang disampaikan, sama sekali tidak dapat diterima dengan baik. Pembicaraan menjadi sia-sia, karena proses komunikasi tidak berjalan...”

“Seharusnya orang-orang seperti itu belajar dari kitab suci. Kitab suci, bukan saja isinya yang luar biasa, tetapi cara penyampaiannya pun sudah luar biasa... “

“Bayangkan, sebuah pesan dari pemilik semesta dengan bahasa langit, turun kepada manusia suci dan disampaikan dengan serendah-rendahnya bahasa manusia sesuai pemahamannya pada masa itu..

Itulah kenapa bidadari dalam kitab suci digambarkan dalam sosok wanita, karena konsep kecantikan pada masa pesan itu disampaikan, ada pada diri wanita.. Padahal, aslinya bisa jadi jauh lebih indah dengan keiindahan diluar bayangan manusia..

Kenapa harus begitu? Supaya pesannya sampai, dengan mengambil contoh sesuatu yang manusia kenal..”

“Lalu bagaimana cara supaya mampu menyampaikan sesuatu dengan bahasa sederhana? Adakah teknik untuk itu?”.

“Biasanya, mereka yang sudah bisa begitu adalah mereka yang sudah mampu mengalahkan dirinya. Sehingga ketika ia menyampaikan sesuatu, niatnya adalah bagaimana pesan itu sampai dan diterima, bukan dengan niat supaya ia dipuja manusia”.

Sederhana sekali kata-kata itu, tetapi dalam maknanya. Karena mengalahkan diri sendiri adalah pertarungan terbesar dalam sejarah manusia..