Mengenang Wafatnya Sayidah Maksumah(1)

Hari ini tanggal 10 Rabiul Thani adalah hari wafatnya Sayidah Maksumah as. Seorang perempuan mulia yang menyusul saudaranya di Marv atas dasar kecintaan pada Imam Zamannya. Akan tetapi dalam perjalanan tersebut terhadang berbagai peristiwa sehingga tak sampai tujuan, dan kota suci Qom akhirnya menjadi tempat peristirahatan abadinya.

Kebahagiaan dan kesempurnaan hakiki hanya bisa diperoleh dengan iman yang kokoh terhadap Allah Swt dan dengan kepatuhan menjalankan perintah-Nya secara ikhlas. Oleh karena itu, tidak ada bedanya antara perempuan atau laki-laki. Baik laki-laki maupun perempuan secara fisik dan psikis tidak berbeda, keduanya dapat dipastikan sama dari sisi perjalanan meraih kesempurnaan dan kebahagiaan Ilahi.

Artinya, perempuan bisa menjadi beriman dan mentaati perintah Tuhan dengan ikhlas serta mencapai derajat kedekatan dengan Tuhan, begitu juga bagi laki-laki jalan menuju kesempurnaan dan kebahagiaan hakiki terhampar luas.

Allah Swt dalam Surat An Nahl ayat 97 berfirman,

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Sepanjang sejarah, banyak perempuan dengan kerja keras dan perjuangannya berhasil meraih puncak ilmu pengetahuan, makrifat dan keimanan kepada Allah Swt. Beberapa contohnya dicatat dalam Al Quran sehingga bisa menjadi teladan bagi umat manusia setelahnya. Sayidah Maryam ibunda Nabi Isa as salah satu di antaranya.

Allah Swt di Surat Ali Imran ayat ke-42 bersaksi atas kesucian Sayidah Maryam,

وَإِذْ قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ يَا مَرْيَمُ إِنَّ اللَّـهَ اصْطَفَاكِ وَطَهَّرَكِ وَاصْطَفَاكِ عَلَىٰ نِسَاءِ الْعَالَمِينَ

"Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, mensucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu)."

Contoh lain adalah Asiyah istri Firaun. Ketika perempuan mulia itu menyaksikan langsung mukjizat Nabi Musa as di hadapan para penyihir istana Firaun, di kedalaman lubuk hatinya muncul cahaya terang Ilahi dan ia meyakini kenabian Musa. Akan tetapi ia tidak menunjukkan keimanannya hingga pada akhirnya Firaun mengetahuinya sendiri.

Kemudian Firaun memerintahkan agar kaki dan tangan Asiyah dipaku, tubuhnya dibiarkan tergeletak di bawah panasnya sinar matahari yang membakar dan batu besar diletakkan di dadanya.

Perempuan pemberani itu di akhir ajalnya berdoa, Ya Tuhan, selamatkanlah aku dari tangan Firaun dan perbuatannya, dan berilah tempat bagiku di surga yang dekat dengan-Mu. Berdasarkan keterangan ayat di atas, Allah Swt mengabulkan permintaan Asiyah tersebut.

Salah satu perempuan terbaik yang sampai pada derajat kesempurnaan dan kedekatan pada Tuhan adalah Sayidah Fatimah Maksumah as. Beliau selain dibesarkan dalam lingkungan pendidikan dua Imam besar, yaitu ayahnya Imam Musa Al Kadzim as dan saudaranya, Imam Ridha as, juga berjuang meraih kesempurnaan dan kedekatan pada Tuhan.