Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Selamat menyambut pergantian tahun. Selamat datang 2018

1 Pendapat 05.0 / 5

Kalender Masehi atau Miladi, adalah kalender yang disepakati sebagai kalender resmi yang berlaku di Indonesia, sehingga dengan demikian telah menjadi kalender nasional. Meskipun sejarah kalender Masehi berlatar belakang kelahiran Yesus dan berkaitan erat dengan keyakinan Kristiani, namun dengan disepakatinya secara resmi sebagai kalender nasional maka sudah semestinya, bukan lagi milik agama atau umat tertentu, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia. Dengan kalender ini, hari lahir dicatat, tanggal pernikahan ditentukan, menetapkan tanggal gajian dan dengan kalender ini pula aksi damai terspektakuler sepanjang sejarah Indonesia diabadikan namanya.

Sama halnya, dengan songkok. Songkok telah menjadi penutup kepala nasional, yang khususnya wajib dikenakan pejabat-pejabat pemerintah dan legislatif baik pusat maupun daerah dalam acara-acara resmi kenegaraan. Jadi meski berlatar belakang penutup kepala suku Melayu khususnya umat Islam, namun karena telah menjadi penutup kepala nasional, pejabat Kristiani ataupun Hindu dan Budha tidak diperkenankan menolak mengenakannya dengan alasan, songkok milik umat Islam. Songkok telah menjadi milik seluruh rakyat Indonesia, siapapun berhak mengenakannya dan semestinya tidak lagi dikaitkan sebagai milik komunitas tertentu.
Begitupun dengan batik. Batik telah disepakati menjadi pakaian khas nasional. Sehingga dengan menjadi pakaian nasional, batik bukan lagi milik suku Jawa saja.

Belum lagi dengan penggunaan bahasa Sansakerta yang berasal dari India yang memiliki keterikatan erat dengan agama Hindu dan Budha. Bahkan bahasa Sansakerta adalah bahasa yang digunakan dalam kitab Weda. Bahasa Sansakerta telah disepakati untuk menjadi bahasa untuk semboyan-semboyan dan motto-motto nasional dan instansi-instansi pemerintah dan kemiliteran. Seperti, Bhineka Tunggal Ika, Pancasila, Tridarma, Tut Wuri hHandayani, Adhitakarya Mahatvavirya Nagarabhakti termasuk penggunaan istilah Praja Muda Karana dikalangan pelajar. Istilah-istilah dari bahasa Sansakerta yang digunakan resmi dan bersifat nasional tersebut dengan sendirinya menjadikan bahasa Sansakerta dalam penggunaan motto-motto organisasi tidak lagi menjadi khas umat Hindu dan Budha.

Oleh karena itu, propaganda yang mengait-ngaitkan kalender masehi yang digunakan resmi di Indonesia sebagai kalender milik Kristiani -sehingga acara-acara menyambut pergantian tahun baru diidentikkan sebagai ikut merayakan perayaan keagamaan umat Kristiani- semestinya perlu dihindari. Kalender Masehi bukan lagi menjadi khas umat Kristiani melainkan telah menjadi milik rakyat Indonesia apapun agamanya. Menyambut pergantian tahun, dalam bentuk apapun, baik sekedar kumpul dengan keluarga, doa bersama di masjid, di pura, di kuil maupun di gereja maupun dalam bentuk perayaan di ruang terbuka yang dipadati massa, sama sekali bukan dalam rangka meramaikan perayaan agama tertentu sehingga terkategori tasyabbuh, melainkan menikmati hari libur nasional pertama di tahun yang baru.

Indonesia lahir dari proses panjang akulturasi dan asimilasi berbagai budaya, kepercayaan dan adat istiadat. Konstruk manusia Indonesia terbentuk dari pluralitas dan mulitikulturalitas yang tidak terbantahkan. Sungguh memilukan jika keanekaragaman yang telah menciptakan mozaik Indonesia di negeri ini dirusak oleh eksklusivisme kelompok yang menolak untuk melebur menjadi bangsa yang satu.
Selamat menyambut pergantian tahun. Selamat datang 2018.
Salam dunia baru...