Apa Tanggung Jawab Kita Terhadap Islam?

Setiap manusia pasti memiliki tanggung jawab dalam hidupnya. Tiada seorang pun yang bisa terlepas dari hal itu. Tak terkecuali dengan muslimin, mereka juga menanggung berbagai tanggung jawab. Jika ada yang bertanya, apa saja tanggung jawab seorang muslim itu? Kita akan menjawab, banyak ! Seorang muslim memiliki tanggung jawab kepada banyak hal di dunia ini, seperti tanggung jawab mereka kepada :

1. Allah swt yang telah memberinya berbagai kenikmatan.

2. Nabi Muhammad saw yang telah membimbingnya keluar dari kegelapan menuju cahaya.

3. Islam sebagai nikmat terbesar yang Allah berikan kepadanya.

4. Diri sendiri sebagai titipan Allah swt.

5. Sesama hamba Allah seperti keluarga, tetangga dan orang sekitarnya.

6. Bahkan kepada hewan dan lingkungan.

 

Seorang muslim memiliki tanggung jawab kepada 6 hal diatas. Tapi kali ini, kita akan fokus untuk membahas poin ketiga, apa tanggung jawab kita terhadap islam?

Sebelum kita menjawab pertanyaan ini, kita harus bertanya “Apakah Islam itu?”

Islam adalah satu-satunya agama yang diterima oleh Allah swt didalam Al-Qur’an. Kita meyakini bahwa semua ajaran yang dibawa para nabi dari mulai Adam hingga Muhammad saw adalah ajaran Islam yang diturunkan oleh Allah swt. Dan mereka pun tergolong sebagai muslimin. Tentu yang dimaksud adalah islam dalam arti yang lebih luas yaitu ajaran Tauhid yang meyakini Ke-Esaan Allah swt.

 

وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسْلاَمِ دِيناً فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ -٨٥-

“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (QS.Ali Imran: 85)

 

Selain itu, Islam adalah nikmat terbesar yang diberikan Allah swt kepada manusia. Nikmat petunjuk yang menyelamatkan kehidupan manusia di dunia maupun di akhirat.

 

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِيناً -٣-

“Pada hari ini telah Aku Sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku Cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku Ridai Islam sebagai agamamu.” (Al-Ma’idah : 3)

 

Coba bayangkan apa artinya diri ini jika tidak mengenal Allah swt? Hidup tanpa tujuan dan meyakini segalanya berakhir setelah kematian.

Dalam salah satu kutipan doanya, Sayyidina Husain pernah berkata, “Apa yang tidak dimiliki orang yang telah menemukan-Mu dan apa yang dimiliki orang yang telah kehilangan-Mu”

Hidayah Islam adalah nikmat terbesar yang kita miliki. Dan setiap kenikmatan pasti ada pertanggung jawaban, bukankah Allah Berfirman,

 

ثُمَّ لَتُسْأَلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيمِ -٨-

“Kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan.” (QS.At-Takatsur: 8)

 

Lalu apa tanggung jawab kita terhadap islam? Ada beberapa hal yang menjadi tanggung jawab kita terhadap nikmat Islam ini, tentunya masih ada kewajiban lain yang mungkin tidak tercantum dalam poin-poin berikut ini.

Pertama, muliakan Islam !

Sebagai seorang muslim kita harus menjunjung nama Islam setinggi-tingginya. Kita letakkan nama Islam pada posisi yang sebenarnya.

 

Kedua, kenalkan Islam kepada orang lain !

Setiap muslim juga memiliki tanggung jawab untuk mengenalkan Islam kepada orang lain sebagai wujud rasa syukur kita karena mendapat hidayah dari Allah dan berharap orang lain juga mendapat hidayah suci ini. Tentu cara mengenalkan Islam (berdakwah) harus dengan cara yang islami, bukan dengan memaksa orang lain mengikuti agama ini. Dakwah juga tidak harus dengan berbicara di mimbar, menampakkan keindahan islam dengan perilaku juga termasuk bagian dari dakwah.

 

Ketiga, jaga syariat Islam !

Kita juga punya tanggung jawab untuk menjaga syariat Islam berjalan di bumi Allah. Namun sekali lagi, bukan dengan cara bar-bar dan penuh dengan kekerasan. Islam adalah agama yang damai dan penuh cinta kasih, syariatnya pun mengarahkan manusia untuk hidup tentram, damai dan adil. Maka cara menjaga syariat Islam juga harus selalu serasi dengan syariat Islam yang Rahmatan lil Alamin.

 

Keempat, jaga nama harum Islam.

Poin ini menjadi yang terpenting, jangan sampai perilaku kita sebagai seorang muslim malah merusak nama Islam. Ingatlah bahwa segala perilaku yang kita lakukan akan mengharumkan nama Islam atau menghancurkannya. Karena ada nama Islam di setiap diri kaum muslimin.

 

Kelima, kita harus meyakini bahwa Islam adalah nikmat yang termahal.

Suatu hari para pembesar kafir Quraisy datang kepada Abu thalib, paman Nabi saw. Mereka datang untuk meminta tolong agar ia menyampaikan kepada Nabi Muhammad untuk berhenti menyebarkan ajaran Islam. Mereka pun menjanjikan berbagai hadiah berupa harta, wanita dan hadiah lain jika Nabi Muhammad mau berhenti memperjuangkan ajaran Tauhid ini.

Abu tholib pun menyampaikan pesan para pembesar itu kepada Nabi Muhammad saw. Bahwa mereka menjanjikan hadiah yang besar jika ia mau berhenti menyebarkan Islam. Tahukah anda apa jawaban dari Rasulullah saw? Beliau bersabda,

“Wahai pamanku, andai mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan dakwah ini maka sunggung aku tidak akan meninggalkannya.”

Islam adalah nikmat yang termahal. Semua yang kita miliki tiada artinya jika dibandingkan dengan kenikmatan hidayah ini. Rasul pun menjadikan semua yang beliau miliki sebagai tebusan demi kejayaan Islam.

Sampailah kita pada akhir pembahasan kali ini, sebelumnya kita telah mengetahui bahwa musuh-musuh Allah sangat tahu bahwa Islam adalah satu-satunya sistem yang mampu menjaga kedamaian, ketentraman dan keadilan di bumi ini.

Karenanya, mereka tak henti-hentinya merongrong dan menghalangi kemajuan Islam. Mereka berusaha menyerang islam dari luar dan dalam. Mereka ciptakan berbagai rencana untuk membuat Islam sebagai momok mengerikan di dunia. Segala cara mereka lakukan agar manusia jijik melihat Islam bahkan kaum muslimin menjadi ragu dengan keislamannya.

Adanya kelompok-kelompok radikal adalah upaya musuh menghancurkan nama harum Islam. Disinilah tanggung jawab kita ! Tanggung jawab terbesar hari ini adalah bagaimana kita menampilkan wajah islam yang sesungguhnya. Islam yang penuh kedamaian dan cinta kasih, islam yang Rahmatan lil alamin.

Semoga artikel singkat ini menyadarkan kita akan tanggung jawab kita kepada Islam, nikmat yang teragung bagi kaum muslimin. Dan semoga kita tidak termasuk sebagai orang-orang yang tidak mensyukuri nikmat Allah serta melalaikan tanggung jawabnya. Karena setiap nikmat pasti akan ada pertanggung jawabannya.