Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Tiada Arti Iman Tanpa Kesabaran

1 Pendapat 05.0 / 5

Didalam surat Ar-Ra’d, akan kita temukan delapan tanda orang-orang yang berakal (yaitu pada ayat 19 sampai 23). Dan salah satu tandanya adalah sabar. Namun yang menarik, pada ayat selanjutnya Allah berfirman,

سَلاَمٌ عَلَيْكُم بِمَا صَبَرْتُمْ فَنِعْمَ عُقْبَى الدَّارِ

(Malaikat berkata), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (QS.ar-Ra’d:24)

Dari delapan sifat orang-orang berakal dalam ayat ini, hanya “kesabaran” yang disebutkan pada ayat diatas. (Malaikat berkata), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.”

Padahal banyak sifat-sifat lain seperti menepati janji, menyambung silaturahmi, melaksanakan solat dan lain sebagainya. Tapi kenapa hanya sabar yang disebutkan dalam salam diatas? Apa rahasianya?

Kita akan temukan jawabannya dari kata mutiara Imam Ali bin Abi tholib, beliau berkata,

“Sesungguhnya kedudukan sabar pada keimanan itu seperti kedudukan kepala pada tubuh. Tidak ada artinya tubuh tanpa kepada, begitu pula tidak ada artinya iman tanpa kesabaran.”

Seluruh amal baik dan sifat-sifat yang terpuji harus bersandar pada kesabaran dan istiqomah. Tanpa keduanya maka seseorang tidak akan mampu meraih sifat-sifat tersebut. Karena jalan kebaikan selalu dipenuhi dengan duri dan rintangan. Tanpa kesabaran mustahil kita mampu melewatinya.

Karena itu amal baik seperti solat, puasa, sedekah, menepati janji dan amal baik lainnya tidak akan terlaksana tanpa kesabaran.

Semoga kita tergolong sebagai orang-orang yang sabar dan mendapat salam dari malaikat.