Siapa yang Hendak Kau Ikuti?

Sejak lahir manusia bertahan hidup dengan cara meniru dan mengikuti orang lain. Entah itu dengan meniru orang tua ataupun meniru orang-orang disekitarnya.

Sifat meniru atau mengikuti sesuatu adalah fitrah yang tertanam dalam diri manusia. Bahkan sampai dewasa pun manusia akan terus meniru dan mengikuti sesuatu.

Nah kali ini kita akan mengutip ayat-ayat tentang siapa saja yang biasanya dijadikan panutan oleh manusia dan apa hasil yang kita dapatkan ketika mengikuti mereka?

1. Mengikuti Hawa Nafsu

Mengikuti hawa nafsu membawa seseorang pada kerugian dan penyesalan. Dalam kisah Qobil dan Habil, kita dapat melihat penyesalan Qobil setelah membunuh saudaranya karena desakan hawa nafsu. Allah swt menceritakan dalam firman-Nya,

فَطَوَّعَتْ لَهُ نَفْسُهُ قَتْلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُ فَأَصْبَحَ مِنَ الْخَاسِرِينَ

“Maka nafsu (Qabil) mendorongnya untuk membunuh saudaranya, kemudian dia pun (benar-benar) membunuhnya, maka jadilah dia termasuk *orang yang rugi*.”(QS.Al-Ma’idah:30)

فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ

Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil). Bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, “Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?” *Maka jadilah dia termasuk orang yang menyesal.*” (QS.Al-Ma’idah:31)

Mengikuti hawa nafsu juga akan membawa seseorang pada kehinaan dan kesesatan.

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ ۚ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ۚ

“Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga).” (QS.Al-A’raf:176)

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ ۖ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat.” (QS.Maryam:59)

2. Mengikuti pemimpin yang mengajak pada kesesatan dan kerusakan.

Manusia cenderung mengikuti orang yang berada diatasnya. Tak sedikit pula yang tunduk dan patuh kepada pemimpin yang mengajak pada kesesatan dan kerusakan.

Lalu apa yang akan mereka raih dari mengikuti pemimpin semacam ini?

Tentunya mereka akan menyesal dan berharap waktu bisa diputar kembali agar mereka tidak mengikuti pemimpin sesat di dunia.

وَقَالَ الَّذِينَ اتَّبَعُوا لَوْ أَنَّ لَنَا كَرَّةً فَنَتَبَرَّأَ مِنْهُمْ كَمَا تَبَرَّءُوا مِنَّا ۗ كَذَٰلِكَ يُرِيهِمُ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ حَسَرَاتٍ عَلَيْهِمْ ۖ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنَ النَّارِ

Dan orang-orang yang mengikuti berkata, “Sekiranya kami mendapat kesempatan (kembali ke dunia), tentu kami akan berlepas tangan dari mereka, sebagaimana mereka berlepas tangan dari kami.” Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal per-buatan mereka yang menjadi penyesalan mereka. Dan mereka tidak akan keluar dari api neraka. (QS.Al-Baqarah:167)

3. Mengikuti setan.

Mengikuti langkah setan akan menjerumuskan manusia pada berbagai problem dan berujung pada neraka jahannam.

قَالَ اذْهَبْ فَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ فَإِنَّ جَهَنَّمَ جَزَاؤُكُمْ جَزَاءً مَوْفُورًا

Dia (Allah) berfirman, “Pergilah, tetapi barang siapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sungguh, neraka Jahanamlah balasanmu semua, sebagai pembalasan yang cukup.”(QS.Al-Isra’:63)

قَالَ اخْرُجْ مِنْهَا مَذْءُومًا مَدْحُورًا ۖ لَمَنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكُمْ أَجْمَعِينَ

(Allah) berfirman, “Keluarlah kamu dari sana (surga) dalam keadaan terhina dan terusir! Sesungguhnya barangsiapa di antara mereka ada yang mengikutimu, pasti akan Aku isi neraka Jahanam dengan kamu semua.” (QS.Al-A’raf:18)

4. Mengikuti Nabi Muhammad saw.

Mengikuti nabi mengantarkan kita pada kecintaan Allah swt dan ampunan-Nya. Dan inilah satu-satunya panutan yang mampu menyelamatkan kita di dunia maupun di akhirat.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS.Ali ‘Imran:31)

Mengikuti nabi juga menjadi satu-satunya jalan untuk selamat dari kesesatan dan kesengsaraan.

فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلَا يَضِلُّ وَلَا يَشْقَىٰ

“Maka (ketahuilah) barang siapa mengikuti petunjuk-Ku, dia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.” (QS.Tha-Ha:123)

Maka tentukan pilihan kita mulai sekarang, kita akan mengikuti siapa?

Semoga bermanfaat…