Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Hikmah Pengulangan Tiap Kalimat Azan

1 Pendapat 05.0 / 5

Tiap kalimat dari azan disampaikan duakali ialah untuk pengulangan kalimat di telinga para pendengar (agar lebih membekas dan meninggalkan jejaknya) dan penekanan bagi mereka. Bila dengan kalimat pertama orang belum merasa dan lupa, maka dengan kalimat kedua dia akan merasa dan ingat. Juga bahwa shalat pada dasarnya adalah dua rakaat-dua rakaat, dan oleh karena itu kalimat-kalimat azan disampaikan duakali-duakali.

Kalimat takbir pada awal azan diucapkan empat kali, sebabnya ialah ujuk-ujuk azan tanpa mukadimah sepatah kata (tak ada kesiapan secara di benak) sebelumnya, menghimbau si pendengar. Oleh karena itu, dua takbir yang pertama adalah himbauan dan kesiapan bagi para pendengar untuk menyimak kalimat-kalimat azan berikutnya.

Setelah itu kalimat takbir adalah dua kalimat syahadat. Karena, tahap awal iman adalah tauhid dan pengakuan akan keesaan Allah swt (“asyhadu an la ilaha illallah” sebagai syahadat yang pertama). Kemudian pengakuan akan risalah nabi Muhammad saw (“asyhadu anna muhammadan rasulullah“), dan mentaati Allah dan Rasul-Nya serta mengenal dua kalimat yang berdampingan ini dan hubungan satu dengan lainnya..” Jadi, siapa yang tidak mentaati Rasulullah ia tidak taat kepada Allah, atau tidak mengenal Rasulullah ia tidak mengenal Allah.

Imam berkata, “Sebab, iman adalah dua kalimat syahadat itu.” Yakni, bersaksi akan keesaan Allah swt dan risalah nabi Muhammad saw. “Maka”, lanjut beliau. “Dua kalimat syahadat adalah ibarat dua kesaksian atau dua saksi atas keimanan seseorang. Seperti halnya dalam semua masalah hak, untuk pengukuhan memerlukan dua saksi.

Ketika hamba mengakui keesaan Allah Azza wa Jall dan risalah nabi Muhammad saw, pada hakikatnya adalah pengakuan keimanan yang sepenuhnya. Sebab, iman adalah mengakui Allah dan Rasul-Nya. Selain itu, mengakui apa yang dibawa Rasulullah adalah bagian dari pengakuan akan risalah beliau saw.

Setelah dua syahadat (dalam pengertian di atas) ialah mengajak muslimin shalat. Karena azan disyariatkan pada dasarnya adalah untuk shalat. Kemudian seruan “hayya ‘ala..” ditempatkan di tengah azan, untuk mengajak dan mendorong muslimin menuju kemenangan dan sebaik-baik amal, yakni shalat. Pada bagian akhir azan ditutup dengan nama Allah Azza wa Jall, sebagaimana pada bagian awal dimulai dengan nama suci-Nya.”