Pengaruh Sosial Puasa

Telah jelas dan bukan merupakan suatu topik yang tersembunyi bahwa puasa merupakan sebuah pelajaran persamaan dan persaudaran diantara individu masyarakat. Dengan melakukan ajaran ini secara baik dan benar, orang-orang yang mampu sebagaimana para fakir miskin akan ikut merasakan bagaimana menikmati kelaparan dan juga dnegan menghemat penggunaan makanan pada siang dan malam hari, mereka akan bisa bergegas membantu fakir miskin.

Tentunya bisa terjadi, dengan hanya menceritakan keadaan orang-orang yang ditimpa kelaparan dan kekurangan ini,orang-orang yang mampu pun akan bisa memberikan atensinya kepada mereka. Tetapi, apabila problem ini dimanifestasikan dalam bentuk praktis. Ini akan memberikan kesan yang lebih dalam lagi. Puasa dengan ciri penting seperti ini akan memberikan warna intuitif dalam kehidupan sosial.

Oleh karena itu, dalam hadis masyhur dari Imam Ash-Shadiq as disebutkan bahwa Hisyam bin Hakam bertanya tentang sebab disyariatkannya puasa atas manusia. Beliau menjawab “Puasa diwajibkan bagi manusia karena didalamnya terdapat hak persamaan antara orang-orang fakir dengan orang-orang yang cukup. Hal ini dimaksudkan supaya orang-orang yang cukup bisa merasakan bagaimaa rasa apar sehingga mereka mau memberikan haknya kepada yang fakir.

Karena orang-orang yang cukup umumnya bisa mendapatkan apapun yang mereka inginkan, maka Allah swt menginginkan adanya persamaan diantara hamba-hamba Nya, dan memberikan rasa lapar, lemas, kesakitan, dan kesulitan serta kepayahan kepada golongan yang cukup ini. pada akhirnya di dalam kalbu-kalbu mereka akan terbentuk rasa iba dan belas kasih kepada orang-orang yang menderita kelaparan”
Sebenarnya, apabila negara-negara kaya di dunia ini melakukan puasa beberapa hari saja dalam setahun dan ikut merasakan lapar, apakah mungkin kelaparan di dunia masih ada?