Faktor Pemicu Stres 3 ( Waswas)

Waswas dapat digambarkan sebagai, berperasaan macam-macam secara tidak sadar. Orang-orang yang mengidap penyakit ini, boleh jadi menyadari penyakit yag sedang dideritanya. Namun mereka tidak mampu meninggalkan kebiasaan buruk tersebut. mereka terlalu berlebihan dalam memperhatikan kebersihan diri dan segala sesuatu di sekelilingnya. Selain itu, selalu bersikap waspada agar jangan sampai kotoran menempel di badan dan pakaiannya, orang-orang semacam itu, meskipun tak berwibawa, tenang dan tidak terlalu banyak tingkah, pada kenyataannya tidaklah demikian. Dalam hainya selalu tedapat sesuatu yang mengganjal dan mendesaknya.

Dalam al-Qur’an disebutkan bahwa perasaan waswas berakar pada kekuatan tak kasat mata yang disebut setan:
Katakanlah aku berlindung pada Allah Tuhan manusia… dari gangguan waswas setan khannas, yang selalu membisikkan keraguan dan waswas pada hati manusia, dan juga (aku berlindung pada Allah) dari gangguan jin dan manusia (Q.S an-Nas:1-6).
Imam Ali as mengatakan tentang khannas, “Pekerjaan mereka menyamarkan kebenaran dan kebatilan. Mereka menguasai para wali Allah swt dengan cara mengambil (mencampur) sebagian kebenaran dan sebagian kebatilan.

Berdasarkan serangkaian riwayat islami, manusia harus berlindung kepada Allah swt agar tidak terjangkit waswas. Apabila belum terlalu parah, penyakit ini dapat dengan mudah diobati. Namun jika sudah akut, penyakit ini akan mengusik ketenangan penderitanya serta menciptakan sejenis kegilaan pada dirinya.
Berkenaan dengan penderita penyakit ini, Abdullah bin Sinan mengatakan, “Orang ini sepertinya orang berakal”. Lalu Imam Shadiq as berkata: “Akal yang mana? Sedangkan ia selalu menaati setan”

Riwayat diatas menunjukan bahwa penderita penyakit waswas mengalami masalah dalam berpikir dan memahami. Oleh karena itu, mereka sebenarnya meninggalkan hukum-hukum syariat dan membiarkan dirinya terjerumus dalam kesulitan.