Kriteria Pemerintahan Universal Imam Mahdi as(1)

Meski telah berlalu 1.200 tahun sejak masa ghaibah Imam Mahdi as, umat tertindas tetap menantikan kemunculan dan kebangkitan sang juru penyelamat dunia. Para penanti sejati Imam Mahdi as, sedang mempersiapkan seluruh peluang kemunculan Imam Mahdi as.

Setelah kesyahidan Imam Hasan Askari as, imam kesebelas Ahlul Bait Nabi as, putra beliau Imam Mahdi as dan imam ke-12 dan terakhir dari cucu Rasulullah Saw, memulai tanggung jawab kepemimpinannya pada tanggal 9 Rabiul Awal pada tahun 260 Hijriah.

Imam Mahdi as adalah imam mulia dan pilihan Allah Swt yang janji-janji kemunculannya untuk menyelamatkan umat manusia dari kezaliman dan kefasadan, telah banyak disebutkan dalam berbagai riwayat dari Nabi Saw dan para imam maksum as.

Para penguasa rezim Abbasiyah mengetahui hal ini dan mereka berupaya membunuh Imam Mahdi as, sama seperti mereka membunuh ayahnya Imam Hassan Askari as. Akan tetapi, Allah Swt berkehendak lain dan menyembunyikan Imam Mahdi as dari pandangan mereka. Dengan demikian dimulailah masa ghaibah Imam Mahdi as.

Selama 69 tahun, beliau berhubungan dengan masyarakat melalui empat wakil yang ditunjuk beliau secara bergantian. Sampai akhirnya pada tahun 329 Hijriah beliau tidak menunjuk wakil langsung dan ketika itulah dimulai periode ghaibah kubro. Sejak saat itu, masyarat menanti kemunculan Imam Mahdi as untuk menegakkan pemerintahan keadilan, perdamaian dan keamanan di seluruh penjuru dunia.

Namun seperti apa pemerintahan Imam Mahdi as yang dielu-elukan dan diharapan oleh para penantinya? Terkait pemerintahan tersebut, banyak riwayat dan ayat yang menyebutkan kriterianya. Termasuk di antaranya adalah bahwa pemerintahan Imam Mahdi as, adalah pemerintahan rakyat yang berporos pada penegakan tuntutan masyarakat tertindas dan papa di dunia.

Pada ayat 105 dari surat al-Anbiya disebutkan, "Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang saleh."

Dengan demikian masyarakat yang selama berabad-abad menghadapi kezaliman dan penindasan, pasca kemunculan Imam Mahdi as serta para pewaris kekuasaan di muka bumi dan para sahabat Imam, mereka akan merasakan manfaat dari pemerintahan universal yang adil.

Dalam pemerintahan Imam Mahdi as, hukum-hukum syariat akan diberlakukan. Sepanjang sejarah banyak ideologi manusia yang telah terbukti ketidakefektifannya. Oleh sebab itu pada pemerintahan universal Imam Mahdi as, ketentuan dan syarat agama terakhir dan paling lengkap, Islam, akan diberlakukan.

Allah Swt dalam banyak surat al-Quran menekankan bahwa agama sejati di sisi Allah Swt adalah Islam dan siapapun yang memilih agama lain selain Islam, maka sesungguhnya ia sedang merugi. Dalam beberapa ayat juga disebutkan janji bahwa Islam akan menang di hadapan seluruh agama dan ideologi di dunia ini.

Imam Jakfar as-Sadiq as dalam hal ini berkata, "Setelah terhina, Allah Swt akan memuliakan kembali Islam berkat dia (Mahdi as), dan akan menegakkan kembali huku-hukumnya setelah sebelumnya ditinggalkan, segala bentuk bid'ah akan diberantas oleh Mahdi as, penyimpangan akan dimusnahkan dan sunnah-sunnah asli akan dihidupkan kembali.

Namun harus diperhatikan bahwa non-Muslim tidak dapat dipaksa untuk menjadi Islam. Akan tetapi ketika Islam sejati tanpa propaganda bias diperkenalkan kepada mereka oleh Imam Mahdi, maka mereka dengan sukarela dan ikhtiar akan menerima agama samawi ini.

Dewasa ini, masyarakat dunia merasakan ketidakadilan dan diskriminasi lebih dari era-era sebelumnya. Sedemikian rupa sehingga satu persen penduduk bumi menguasai 50 persen sumber finansial dunia. Dari sisi lain, akibat politik imperialis pemerintah-pemerintah Barat serta ketergantungan dan ketidakbecusan para penguasa, setiap hari jumlah masyarakat miskin semakin bertambah.

Selain itu, kekuatan imperialis memandang diri mereka sebagai ras superior dan menilai bangsa-bangsa lain tidak berperadaban. Oleh karena itu, salah satu impian terbesar masyarakat dunia adalah pemberantasan diskriminasi dan perwujudan keadilan. Salah satu kriteria utama pemerintahan Imam Mahdi as adalah universalitas keadilan bagi seluruh penduduk bumi.