Pendapat Mengenai al-Qur’an

a.Abu A’la Al-Ma’arri
Orang yang telah menyatakan perang melawan al-Qur’an ini berkata, “Pendapat masyarakat, baik dari kalangan Muslim maupun nonmuslim, sepakat bahwa kitab yang dibawa oleh Muhammad SAW membuat akal-akal mereka tumbang di hadapan al-Qur’an. Dan hingga kini tak seorang pun dapat menghadirkan dan menyajikan yang serupa dengannya. Gaya bahasa kitab ini tidak menyerupai gaya-gaya bahasa yang akrab digunakan di kalangan bahasa Arab, termasuk orasi para orator, epik, syair pujangga dan prosa ruhaniawan Yahudi. Keunggulan dan keperkasaan kitab ini sedemikian henat sehingga sekiranya satu ayat dari kalimat al-Qur’an diletakkan di antara kalimat-kalimat yang lain, ayat itu akan bergemerlapan ibarat bintang di malam gulita.”

b.Walid bun Mughirah al-Makhzumi
Walid bin Muhirah adala orang yang memiliki popularitas dan tersohor di kalangan bangsa Arab. Untuk memecahkan pelbagai masalah sosial, mereka menggunakan pikiran dan pendekatan managerial Walid ini. karena itulah mereka menamainya sebagai Raihan Quraisy (Kusuma Suku Quraisy). Setelah mendengar Nabi SAW membaca beberapa ayat dari surat Al-Ghafir (Al-Mukmin), ia menghadiri majelis suku Bani Makhzum dna berkata, “Demi Allah! Aku Bersumpah, aku mendengar dari Muhammad sesuatu yang tidak serupa dengan perkataan-perkataan manusia dan juga tidak dapat disamai oleh peri-peri… Ucapannya memiliki keindahan dan kelezatan yag khas. Diatasnya (seperti cabang-cabang pohon-pohon yang berbuah) penuh buan dan dibawahnya (ibarat akar-akar pepohonan muda) penuh air. Ucapannya unggul atas segalanya dan selainnya tidak akan dapat mengunggulinya.

c.Carlyle
Sejarawan dan cendekiawan terkemuka Inggris berkomentar perihal al-Qur’an, “Sekiranya sekali waktu kita mengalihkan pandanagn kita kepada Kitab Suci ini, hakikat-hakikat unggul dan rahasia-rahasia unik keberadaan, kandungan-kandungan mutiaranya memiliki keistimewaan sehingga keagugan dan realitasnya dengan baik dapat terlihat. Dan hal ini merupakan keunggulan besar yang khusus dimiliki al-Qur’an. Tidak satupun keunggulan yang dimiliki kitab suci ini tampak pada buku-buku ilmiah, politik, ekonomi, dan buku-buku lainnya. benar bahwa membaca sebagian buku memberikan kesan yang dalam di benak seseorang. Namun hal itu tidak dapat dibandingkan dengan apa yang ditinggalkan al-Qur’an pada benak seseorang. Dari dimensi ini, harus diakui bahwa keunggulan pertama al-Qur’an dan pilar-pilar asasinya bertaut dengan hakikat, dimensi-dimensi kudus, obyek-obyek unggul permasalahan dan muatan-muatan pentingnya yang tidak dapat disangsikan. Keutaaan terakhir adalah menciptakan kesempurnaan dan kebahagiaan umat manusia. Dan al-Qur’an memiliki ajaran yang dpaat menciptakan kesempurnaan dan kebahagiaan ini dengan baik.

d. Jaul Lobum
Seorang cendekiawan dan penulis berkebangsaan Perancis dalam bukunya “Tafsil-e ayat” berkata, “Ilmu dan pengetahuan penduduk dunia ini berasal dari muslimin dan mereka mendulangnya dari lautan ilmu (al-Qur’an), serta sungai-sungai al-Qur’an mengalir untuk manusia sejagad.

e.Will Durant
Ia mengatakan, “ al-Qur’an yang berada di tangan Muslimin ini sedemikian membawa kebesaran jiwa (izzah an-nafs), keadilan dan ketakwaan sehingga tidak satu pun titik di jagad raya ini yang sebanding dengannya”