Kisah Imam Sajjad a.s & Pecintanya

Seseorang berkata kepada Imam Ali bin Husain (Imam Sajjad a.s): Aku sangat mencintai-mu karena Allah. Imam (as) menunduk lalu berkata, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu jika aku dicintai karena-Mu, sedangkan Engkau membenciku.” Beliau lalu berkata, “Aku juga mencintaimu karena Dia yang engkau mencintaiku karena-Nya.” (Tuhaf Al-Uqul halaman 282)

من مواعظ علی بن الحسین علیه السلام

و قال رجل له: إنی لأحبّک فی الله حباّ شدیدا. فنکس علیه السلام ثم قال: اللهم إنی أعوذ بک من ان أحبّ فیک و أنت لی مبغض. ثم قال: أحبک للذی تحبنی فیه.

تحف العقول 281

Poin terpenting dalam keterangan hadist ini dan yang menjadi pelajaran sangat berharga bagi kita semua adalah perhatian pada bahaya yang mungkin mengancam dalam kondisi seperti ini, yaitu ketika seseorang dicintai karena Allah.

Karena itu, ketika lelaki tersebut datang kepada Imam dan mengutarakan isi hatinya bahwa ia mencintai Imam karena Allah, beliau tidak menjawab dengan kata-kata terima kasih atau menjawab dengan mengatakan, “Aku bersyukur kepada Allah karena kecintaan ini.”

Tetapi beliau malah menengadahkan tangan kepada Allah dan mengatakan, “Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu, jika aku dicintai orang karena-Mu sedangkan Engkau membenciku.”

Ini adalah ancaman dan bahaya besar yang selalu mengintai kita. Jangan sampai orang menyangka kita tulus dalam berbuat hanya untuk Allah Swt, sementara kita sebenarnya tidak ikhlas, lahir dan batin tidak sama, atau kita justeru telah melakukan hal-hal yang mendatangkan murka Allah.

Dan jika itu terjadi, yakni orang lain mencintai kita karena Allah sedangkan Allah membenci kita -naudzu billah-.[]