Pentingnya mengingat mati untuk menikam syahwat

Hidup dengan lika-liku dan gemerlap kemewahannya membuat manusia lupa diri, lupa Tuhan dan lupa kebenaran.

Kelupaan dan kelalaian inilah yang mengawali langkah manusia menuju maksiat. Saat manusia lalai, dengan mudahnya ia melakukan perbuatan dosa.

Imam Shadiq as berkata:

ذِکرُ المَوتِ یُمیت الشَهَوات

“Mengingat maut dapat menikam syahwat.” – Biharul Anwar jil. 6 hal. 133

Manusia saat terjerumus dalam liang maksiat yang disebabkan oleh syahwatnya tidak sadar bahwa syahwat yang ia miliki adalah karunia Tuhan yang seharusnya digunakan di jalan yang Ia ridhai. Karena ia lalai terhadap Tuhannya, lalai bahwa kelak ia akan mati dan menemui Tuhannya, maka dengan mudahnya syahwat itu digunakan di jalan yang tidak dibenarkan.

Menurut Imam Shadiq as, jika kita ingin aman dari godaan syahwat, hendaknya kita sering-sering mengingat mati.

Mungkin Anda pernah mendengar ada kejadian seseorang mati dalam keadaan berzina, atau cerita-cerita semisalnya. Naudzubillah min dzalik. Jangan sampai kita mati dalam keadaan seperti itu, suu’ul khatimah.