Cincin Surgawi, Canda dan Kemurahan Hati Nabi saw.(1)

Berikut ini adalah 3 kisah menarik dari manusia-manusia suci panutan kita semua. Semoga kisah-kisah ini dapat menambah kecintaan kita kepada mereka a.s. Langsung saja kita simak kisah-kisahnya:

1) Cincin Surgawi

Suatu hari Sayidah Fatimah a.s. meminta sebuah cincin kepada ayahanda beliau. Nabi saw. menjawab, “Wahai puteriku! Saat shalat malam, memohonlah kepada Allah swt. supaya dianugerahi cincin yang engkau minta. Pasti Allah akan kabulkan.”

Sayidah Fatimah Zahra a.s. pun melakukan anjuran Nabi saw. dan memohon kepada Allah swt. Setelah menyampaikan permohonan kepada Allah, terdengar suara, “Apa yang engkau minta dari Tuhanmu ada di bawah tempat shalat.”

Sayidah Fatimah segera berdiri lalu mengangkat sajadah dan melihat sebuah cincin yakut yang sangat indah dan berharga. Kemudian beliau a.s. mengenakan di jarinya.

Malam harinya beliau bermimpi memasuki surga dan melihat 3 istana. “Punya siapakah istana-istana ini?” tanya Sayidah Fatimah a.s.

“Punya Fatimah, puteri Nabi,” jawab para malaikat.

Kemudian Sayidah Fatimah a.s. masuk ke dalam salah satu istana itu. Di dalam istana, beliau melihat sebuah singgasana berkaki tiga. Karena penasaran beliau bertanya, “Kenapa singgasana ini berkaki tiga?”

“Karena pemiliknya memohon kepada Allah swt. supaya dianugerahi sebuah cincin. Maka salah satu kakinya dibuat untuk cincin dan dianugerahkan kepadanya,” jawab malaikat.

Saat pagi tiba, Sayidah Fatimah Zahra a.s. pergi menuju rumah ayahandanya dan menceritakan mimpi yang dialaminya.

Nabi saw. bersabda, “Wahai puteriku! Dunia tidak diciptakan untukmu dan para pengikutmu, akan tetapi akhirat kelak akan menjadi milik kalian. Surga tempat pertemuan kita. Dunia ini tidak ada nilainya, tidak setia, akan musnah, menciptakan kesombongan, dan menipu.”

Saat kembali ke rumah, Sayidah Fatimah a.s. meletakkan cincin itu di bawah sajadah dengan niat ingin mengembalikannya. Malam harinya, beliau a.s. bermimpi lagi seperti malam sebelumnya. Beliau melihat singgasana itu kini berkaki 4.

Beliau menanyakan sebabnya. Lalu dijawab bahwa pemiliknya telah mengembalikan cincin yang terbuat dari salah satu kaki singgasana itu. Maka singgasana tersebut kembali ke kondisinya semula.