Renungan Singkat dari Surah An Nas Makna dari Audzu


1.    قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a’ụżu birabbin-nāsKatakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
2.    مَلِكِ النَّاسِۙ
malikin-nās Raja manusia,
3.    اِلٰهِ النَّاسِۙ
ilāhin-nās sembahan manusia,
4.    مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
6.    الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
7.    مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
minal-jinnati wan-nāsdari (golongan) jin dan manusia.”
Perintah untuk Berlindung atau Mencari Perlindungan
Surat Annas mengajari kunci-kunci kepada umat manusia,
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Katakanlah wahai manusia bahwa kamu berlindung kepada Allah, Tuhan manusia, Pengasuh manusia, Pemilik manusia. Dalam kalimat perintah ini manusia juga diingatkan agar beriman kepada Allah, yakni kepada-Nya, tanpa keyakinan tidak mungkin manusia akan pergi kepada Allah apalagi meminta pertolongan dari-Nya. Jadi sebelum ke tahap Qul audzu birobbinnas, semestinya sudah tuntas dalam melakukan Aku berkata dan menjalankan Dialah Allah yang Maha Esa, Dialah Allah Tempat satu-satunya bergantung, meyakini Tiada sesuatu yang hakiki yang lain melainkan Dia saja yang ada apalagi sekufu dengan-Nya jelas mustahil adanya.[1]
Kata Audzu tidak hanya bermakna kita meminta perlindungan saja tapi juga mengandung makna kita menjauhkan diri dari kondisi atau suatu hal yang bisa mendatangkan bisikan-bisikan yang tidak baik dan merugikan[2]. Menggunakan ikhtiar yang dimiliki untuk menghindarkan diri[3] dari lingkungan-lingkungan lingkup kecil atau besar yang biasa membisikkan keburukan dalam hati manusia[4]. Ini juga bermakna menciptakan lingkungan yang aman bagi keluarga dari yang membisikkan keburukan kepada keluarga kita. Jadi sangat tidak pas jika kita melakukan audzu billah dari bahaya ghibah tapi kita memperkenalkan keluarga kita dengan lingkungan atau komunitas ahli ghibah, sementara kita tahu keluarga kita belum bisa membentengi diri dari hal-hal semacam itu.
Manusia jika ingin kesuksesan hakiki maka dia harus senantiasa bergantung kepada Allah SWT. Dan ini juga mengisyaratkan bahwa manusia akan lebih baik dalam menjalani kehidupan jika selalu ingat pada-Nya.Salah satu kelaziman dari audzu adalah mengingat-Nya.
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
Keutamaan untuk bermesraan dengan Allah SWT
Di ayat pertama ini Allah memberikan solusi untuk manusia yakni dengan bermesraan kepada Allah SWT, maka urusan-urusan manusia akan terselesaikan. Aku berlindung paling tepat adalah kepada yang memelihara, kepada yang mengayomi kita, oleh karena itu kita disuruh memohon perlindungan kepada-Nya dengan menyebut nama-Nya yang Maha Memelihara, Maha Mengatur, dan Maha Mengasuh.
Mengingatkan agar kita tidak sombong
Perintah berlindung adalah ajaran agar kita tidak sombong, menyadari bahwa kita selalu dan selamanya tidak bisa berdiri sendiri, selalu membutuhkan Allah SWT. Manusia diajari untuk selalu menyadari bahwa dia adalah akibat dan merupakan mumkinul wujud. Sosok wujud yang ada sebagai akibat dari adanya Wujud Allah SWT. Wujud Allah sebagai wujud yang tidak bergantung pada hal lain untuk menjadi wujud, bahkan semua wujud berasal darinya. Semua wujud bergantung pada-Nya. Tanpa Allah manusia bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Mengingatkan pentingnya mengenal Allah SWT lalu mengimaninya
بِرَبِّ النَّاسِۙ
Manusia diperintahkan untuk beriman pada Allah SWT bukan sekedar mengetahui-Nya, Tahu bahwa Allah itu ada, Allah itu Tunggal tanpa penyama tidaklah cukup, manusia seyogyanya mengetahui bahwa Allah itu ada dan bahwa Allah itu Esa dengan dalil yang kuat dan tak terbantahkan setidaknya oleh dirinya sendiri, dalil yang menjadi bukti bahwa dia yakin akan kemahawujudan Allah SWT. Sehingga manusia sampai pada tahap yakin bahwa Allah adalah Pemelihara mereka, Allah adalah pengasuhnya, dan Allah adalah pengatur mereka. Dia adalah Robnya mereka dan itu dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini akan membimbing manusia untuk berserah diri dan bertawakal pada-Nya ketika meminta pertolongan secara utuh. Ya berserah diri harus dibarengi dengan ilmu dan yakin.
بِرَبِّ النَّاسِۙ
Berlindung kepada Pemelihara manusia, disini juga memiliki makna ketundukan mutlak kita kepada Allah SWT. Kita tidak punya hak untuk mengikuti hawanafsu kita tanpa kontrol. Sebuah kemenangan adalah ketika hawa nafsu kita berada dalam kendali akal kita.
Bersambung….
 CATATAN
[1] Al Ikhlas [112]:1-3.
[2] An Nas[114]:04 dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi.
[3] At Tahrim [6]: 66 Jagalah dirimu dan keluargamu dari dahsyatnya Api Neraka.
[4] An Nas[114]:05 yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia.