Lalat dan Lebah dalam Al-Qur’an

Al-Qur’an sering menceritakan tentang hewan ataupun serangga.
Ada kisah burung gagak yang mengajari manusia cara menguburkan mayat.
Ada kisah semut dan burung hud hud dengan Nabi Sulaiman as.
Ada kisah anjing yang setia menyertai ashabul kahfi. Dan masih banyak kisah yang lainnya.
Kali ini kita akan mengkaji kisah tentang lebah dan lalat dalam Al-Qur’an. Keduanya sama-sama dari jenis serangga, namun keduanya memiliki perbedaan yang sangat nyata.
Lebah mendapatkan ilham dan bimbingan dari Allah seperti dalam firman-Nya,
وَأَوۡحَىٰ رَبُّكَ إِلَى ٱلنَّحۡلِ أَنِ ٱتَّخِذِي مِنَ ٱلۡجِبَالِ بُيُوتٗا وَمِنَ ٱلشَّجَرِ وَمِمَّا يَعۡرِشُونَ – ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ ٱلثَّمَرَٰتِ فَٱسۡلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلٗاۚ يَخۡرُجُ مِنۢ بُطُونِهَا شَرَابٞ مُّخۡتَلِفٌ أَلۡوَٰنُهُۥ فِيهِ شِفَآءٞ لِّلنَّاسِۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَةٗ لِّقَوۡمٖ يَتَفَكَّرُونَ
Dan Tuhanmu mengilhamkan kepada lebah, “Buatlah sarang di gunung-gunung, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia,kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir.” (QS.An-Nahl:68)
Sementara lalat tidak mendapat bimbingan ataupun perintah semacam ini.
Dari perbedaan ini menyebabkan pola hidup kedua serangga ini juga jauh berbeda.
Kehidupan lebah selalu mengikuti ketentuan yang telah Allah berikan. Lebah tidak makan kecuali yang baik dan hasilnya ia tidak mengeluarkan sesuatu kecuali yang baik pula.
“Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.”
Dalam kehidupan sehari-hari lebah juga memiliki pola gotong royong yang sangat indah. Mereka saling menjaga, saling membantu dan saling bekerja sama dalam membentuk sebuah sarang madu.
Sarang madu menyimpan berbagai hal yang menakjubkan. Disana ada ratu lebah, ada yang bertugas menjaga sarang, ada yang bertugas membersihkan dan ada yang bertugas mengeluarkan madu. Sebuah tim yang sangat sempurna ! Dan itu semua terjadi karena lebah mengikuti semua perintah dan ketentuan Allah yang mereka terima.
Berbeda hal nya dengan lalat. (Walaupun kita meyakini bahwa semua ciptaan Allah memiliki hikmah tertentu yang tidak kita ketahui). Namun yang jelas serangga ini hidup di tempat yang kotor, tidak memberikan sesuatu kecuali gangguan, mulai dari suaranya, gerak geriknya dan juga menyebarkan penyakit. Mereka pun hidup sendiri-sendiri tidak ada saling gotong royong.
Ketika Al-Qur’an berbicara tentang lalat, Allah hanya menjadikannya sebuah perumpaan, seperti dalam firman-Nya.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٞ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُۥٓۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَن يَخۡلُقُواْ ذُبَابٗا وَلَوِ ٱجۡتَمَعُواْ لَهُۥۖ وَإِن يَسۡلُبۡهُمُ ٱلذُّبَابُ شَيۡـٔٗا لَّا يَسۡتَنقِذُوهُ مِنۡهُۚ ضَعُفَ ٱلطَّالِبُ وَٱلۡمَطۡلُوبُ
“Wahai manusia! Telah dibuat suatu perumpamaan. Maka dengarkanlah! Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah tidak dapat menciptakan seekor lalat pun, walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, mereka tidak akan dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Sama lemahnya yang menyembah dan yang disembah.” (QS.Al-Hajj:73)
Dalam ayat ini disebutkan bahwa lalat itu biasa merebut, mengambil ataupun merusak sesuatu. Lalat tidak pernah memberi sesuatu !
Maka pelajaran dari dua serangga ini adalah :
Siapa yang mengikuti semua perintah dan ketentuan Allah maka hidupnya akan indah sebagaimana lebah.
Rasulullah saw pernah memberi perumpaan bahwa seorang mukmin itu bagaikan lebah. Tidak makan kecuali yang baik dan tidak mengeluarkan sesuatu kecuali yang baik.
Dan sebaliknya yang berpaling dari ketentuan Allah maka hidupnya akan menyusahkan dirinya sendiri dan menyusahkan orang lain.”
Silahkan memilih kehidupan seperti apa yang engkau inginkan ?
Semoga bermanfaat…