Situs Al Imamain Al Hasanain Pusat Kajian Pemikiran dan Budaya Islam

Al-Qur’an Anti Pesimisme !

1 Pendapat 05.0 / 5
Kata-kata putus asa dan pesimis tidak pernah ada dalam kamus Al-Qur’an. Kitab ini adalah pedoman yang selalu mengajak manusia untuk memiliki pandangan yang optimis dalam menghadapi kehidupan. Seburuk apapun kondisimu, separah apapun keadaanmu, jangan pernah putus harapan !
Al-Qur’an menaruh perhatian lebih terhadap pentingnya melawan pesimisme dan putus asa. Hingga berulang kali Allah menyebutkan dalam firman-Nya :
وَلَا تَاْيۡـَٔسُواْ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ لَا يَاْيۡـَٔسُ مِن رَّوۡحِ ٱللَّهِ إِلَّا ٱلۡقَوۡمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
“Jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir.” (QS.Yusuf:87)
لَا تَقۡنَطُواْ مِن رَّحۡمَةِ ٱللَّهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَغۡفِرُ ٱلذُّنُوبَ جَمِيعًاۚ
“Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya.” (QS.Az-Zumar:53)
Al-Qur’an ingin membimbing manusia untuk selalu memiliki prasangka yang positif. Bahwa dibalik semua yang terjadi pasti ada hikmah dan kebaikan yang mungkin tidak kita ketahui.
Al-Qur’an ingin mengajarkan bahwa selama nafas masih berhembus, tidak ada kata terlambat untuk mewujudkan harapan. Tidak ada kata terlambat untuk berubah lebih baik. Tidak ada kata terlambat untuk bertaubat dari segala kesalahan.
Ingat, berapapun masa yang telah kau lalui, tidak ada kata terlambat untuk meraih tujuan yang kau dambakan !
Tidakkah kita ingin berkaca dengan kisah-kisah penuh optimisme dalam Al-Qur’an?
(1) Ingatkah kita dengan Nabi Ibrahim as ?
Dengan usianya yang sudah lanjut, beliau tetap berdoa dan memohon kepada Allah agar diberi keturunan. Tanpa pernah putus asa !
رَبِّ هَبۡ لِي مِنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
“Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang shalih.” (QS.Ash-Shaffat:100)
Ketika akhirnya berita gembira itu datang. Nabi Ibrahim as bertanya dengan penuh keheranan :
قَالَ أَبَشَّرۡتُمُونِي عَلَىٰٓ أَن مَّسَّنِيَ ٱلۡكِبَرُ فَبِمَ تُبَشِّرُونَ
Dia (Ibrahim) berkata, “Benarkah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, lalu (dengan cara) bagaimana kamu memberi (kabar gembira) tersebut?” (QS.Al-Hijr:54)
Kemudian Allah swt menjawab :
قَالُواْ بَشَّرۡنَٰكَ بِٱلۡحَقِّ فَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡقَٰنِطِينَ
(Mereka) menjawab, “Kami menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah engkau termasuk orang yang berputus asa.” (QS.Al-Hijr:55)
Kemudian Nabi Ibrahim as berkata :
قَالَ وَمَن يَقۡنَطُ مِن رَّحۡمَةِ رَبِّهِۦٓ إِلَّا ٱلضَّآلُّونَ
Dia (Ibrahim) berkata, “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang yang sesat.” (QS.Al-Hijr:56)
Berpuluh tahun memohon untuk diberi keturunan, namun tidak ada kata putus asa dalam hati Ibrahim as.
(2) Begitupula dengan Nabi Zakariya as. Dalam doanya beliau menggambarkan kondisinya yang telah menua. Tulangnya telah keropos dan rambutnya telah memutih.
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ ٱلۡعَظۡمُ مِنِّي وَٱشۡتَعَلَ ٱلرَّأۡسُ شَيۡبٗا وَلَمۡ أَكُنۢ بِدُعَآئِكَ رَبِّ شَقِيّٗا
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS.Maryam:4)
Hingga pada saatnya datang kabar gembira dari Allah yang akan memberinya keturunan.
يَٰزَكَرِيَّآ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَٰمٍ ٱسۡمُهُۥ يَحۡيَىٰ
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya.” (QS.Maryam:7)
Nabi Zakariya as yang menyadari kondisinya juga kondisi istrinya, beliau bertanya kepada Allah swt:
قَالَ رَبِّ أَنَّىٰ يَكُونُ لِي غُلَٰمٞ وَكَانَتِ ٱمۡرَأَتِي عَاقِرٗا وَقَدۡ بَلَغۡتُ مِنَ ٱلۡكِبَرِ عِتِيّٗا
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, bagaimana aku akan mempunyai anak, padahal istriku seorang yang mandul dan aku (sendiri) sesungguhnya sudah mencapai usia yang sangat tua?” (QS.Maryam:8)
Kemudian Allah swt menjawab :
قَالَ كَذَٰلِكَ قَالَ رَبُّكَ هُوَ عَلَيَّ هَيِّنٞ وَقَدۡ خَلَقۡتُكَ مِن قَبۡلُ وَلَمۡ تَكُ شَيۡـٔٗا
(Allah) berfirman, “Demikianlah.” Tuhanmu berfirman, “Hal itu mudah bagi-Ku; sungguh, engkau telah Aku ciptakan sebelum itu, padahal (pada waktu itu) engkau belum berwujud sama sekali.” (QS.Maryam:9)
Al-Qur’an menyodorkan berbagai contoh melalui kisah-kisah ini agar seorang mukmin membuang jauh-jauh kata pesimis dan putus asa dari hatinya. Apapun yang kita hadapi yakinilah bahwa setiap masalah pasti memiliki jalan keluar.
Jangan pernah putus asa dalam berdoa karena pada saatnya Allah pasti akan mengabulkannya.
Masih banyak lagi kisah-kisah dalam Al-Qur’an yang ingin menghidupkan jiwa optimis dalam hati kita.
Semoga bermanfaat…