Hanya Dua Pilihan, Ikut Atau Menyesal !

Salah satu tujuan penting dari diutusnya para Rasul adalah mementaskan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Utusan-utusan suci ini datang untuk membimbing manusia dari kesengsaraan menuju kebahagiaan.
Para Rasul dibekali oleh Allah dengan bermacam argumentasi dan mukjizat sehingga tidak seorang pun yang bisa mengelak kebenaran yang dibawa oleh mereka.
Orang-orang yang memilih untuk menentang para utusan Allah pasti akan mendapati kehidupan yang “tidak indah” dan “tidak layak”, bahkan ia akan tergolong sebagai manusia-manusia yang paling menyesal kelak di akhirat.
Allah swt berfirman,
يَٰحَسۡرَةً عَلَى ٱلۡعِبَادِۚ مَا يَأۡتِيهِم مِّن رَّسُولٍ إِلَّا كَانُواْ بِهِۦ يَسۡتَهۡزِءُونَ
“Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.” (QS.Ya-Sin:30)
Hari itu hanya tersisa penyesalan. Para Rasul datang silih berganti dan mereka selalu merespon ajakan suci ini dengan ejekan dan olokan.
Diutusnya para Rasul adalah wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Namun begitulah manusia, mereka lebih memilih menuhankan hawa nafsu daripada mengikuti jalan kebahagiaan bersama para utusan Allah swt.
Dalam ayat lain Allah swt berfirman,
وَمَآ أَرۡسَلۡنَا مِن رَّسُولٍ إِلَّا لِيُطَاعَ بِإِذۡنِ ٱللَّهِ
“Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah.” (QS.An-Nisa’:64)
Yang terjadi adalah sebaliknya. Umat tidak mengikuti Rasul malah mereka mengolok-olok setiap Rasul yang datang dengan kebenaran yang nyata.
Maka akibat dari perbuatan itu adalah penyesalan panjang yang tak berujung.
Berpaling dari Rasul hanya akan membawa kita pada penyesalan. Allah swt menceritakan bagaimana teriakan orang-orang dzalim ketika dicampakkan ke dalam api nereka dalam firman-Nya,
وَيَوۡمَ يَعَضُّ ٱلظَّالِمُ عَلَىٰ يَدَيۡهِ يَقُولُ يَٰلَيۡتَنِي ٱتَّخَذۡتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلٗا
“Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zhalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.” (QS.Al-Furqan:27)
Dalam Surat Az-Zumar teriakan mereka juga diabadikan dalam firman-Nya,
أَن تَقُولَ نَفۡسٌ يَٰحَسۡرَتَىٰ عَلَىٰ مَا فَرَّطتُ فِي جَنۢبِ ٱللَّهِ وَإِن كُنتُ لَمِنَ ٱلسَّٰخِرِينَ
“Agar jangan ada orang yang mengatakan, ‘Alangkah besar penyesalanku atas kelalaianku dalam (menunaikan kewajiban) terhadap Allah, dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memperolok-olokkan (agama Allah).” (QS.Az-Zumar:56)
Hidup adalah pilihan.
Allah swt dengan segala Rahmat-Nya telah mengutus para Rasul yang membimbing menuju jalan kebahagiaan, maka ikutilah mereka jika engkau ingin bahagia !
Namun pilihan ada ditanganmu. Bila engkau lebih memilih jalan lain maka tiada selain jalan Rasul kecuali jalan penyesalan dan kesengsaraan.
Semoga bermanfaat