Puisi Idul Adha

Dia melihat dalam mimpi
Menyembelih anak sendiri
Hadirkan kurban ke hadirat Ilahi
Tiada resah, tiada kesah, sama sekali
Hanya ikhlas di hati
Inilah kisah pengorbanan
Belati hampir membelah tenggorokan
Jikalau bukan karena iman
Kisah ini hanyalah dongengan
Kini, kisahkan pada mentari
Rembulan, gemintang berseri
Katakan pada langit tak bertepi
Bumi, segala benda mati
Ceritakan pada semua yang miliki hati
Cinta bukan sekedar kata-kata
Ia berkelindan dengan amal nyata
Memang, Tuhan tak butuh selain-Nya
Tapi bukankah sering cinta bercampur dusta?
Madu dibalas tuba?
Sayang dianggap murka?
Tidakkah bukti adalah niscaya?
Maka berkorbanlah sang sahabat
Atas dasar cinta dan rahmat
Hingga abadilah sampai kiamat
Segala rindu yang tertambat
Kepada Tuhan Ibrahim, Musa, dan Isa
Kepada Tuhan Muhammad Musthofa
Kepada-Nya kami meminta
Ajarkan kami
Segala makna pengorbanan
Bukan menyembelih kurban
Segala arti keikhlasan
Bukan minta imbalan
Segala maksud keimanan
Bukan sekedar ikut-ikutan
Lalu, dekaplah jejiwa kami
Teguhkan raga-raga kami
Terangi akal-akal kami
Kami pasrah Kau ambil kembali
Seluruh yang telah Kau beri
Sebagaimana Ibrahim sang Nabi
Relakan Ismail disembelih mati